blank
TAMBAL JALAN: Sejumlah pekerja tengah menambal Jalan Sawangan-Pingit Leksono, disaksikan CEO Cebong Imelindo Group, Triana Widodo. Foto: Muharno Zarka

WONOSOBO (SUARABARU.ID)– Jalan Raya Sawangan Leksono dari perempatan lampu merah depan Terminal Tipe C Sawangan, hingga pertigaan Jembatan Pingit menuju Sukoharjo dan Jlamprang Leksono, saat ini dalam kondisi rusak parah.

Jalan rusak itu sudah lama dikeluhkan warga setempat. Bila hujan tiba, lubang jalan bekubang air sehingga menyulitkan pengguna jalan yang akan lewat.

BACA JUGA : Bupati Wonosobo Minta Warga Tetap Tenang dan Tidak Panik

Kondisi jalan yang rusak itu, tentu sangat membahayakan pengguna jalan yang tiap hari hampir melintas di jalur itu. Jika tidak hati-hati, pengendara sepeda motor terancam jatuh di jalan yang berlubang dan rusak itu.

Untuk memperbaiki jalan rusak itu Cebong Imelindo Group bersama CV Sari Agus (SA), turun tangan melakukan penambalan jalan secara mandiri. Jalan berlubang diperbaiki dengan aspal hotmix, agar rata dan mudah dilalui.

Dukung Ekonomi

blank
Triana Widodo (CEO Cebong Imelindo Group Wonosobo). Foto: Muharno Zarka

CEO Cebong Imelindo Group Triana Widodo, Sabtu (11/4/2020) mengatakan, penambalan aspal yang rusak itu merupakan bentuk kepedulian terhadap keluhan warga. Dengan infrastruktur jalan yang baik, kegiatan ekonomi warga akan berjalan lancar.

”Penambalan jalan yang rusak merupakan realisasi dari corporate social responsibility (CSR) dari Cebong Imelindo Group, bekerja sama dengan CV Sari Agus (SA) Group Wonosobo. Antarpengusaha harus saling berkolaborasi, untuk kemajuan masyarakat melalui pembenahan infrastruktur jalan,” katanya.

Kegiatan bakti sosial, tambahnya, tidak hanya dilakukan di Jalan Sawangan tapi di semua jalan yang rusak di daerah Wonosobo. Menurut dia, butuh kerja sama antarpengusaha, pemerintah desa/kelurahan dan partisipasi masyarakat untuk bersama-sama merawat jalan yang ada.

”Infrastruktur jalan yang baik akan mendukung kelancaran ekonomi masyarakat dan kemajuan daerah. Karena dengan jalan yang rusak, akan menurunkan nilai ekonomi hasil pertanian warga. Orang yang sakit akan tidak tertolong nyawanya karena akses jalan yang buruk,” tandasnya.

Muharno Zarka-Riyan