BLORA (SUARABARU.ID) – Warga Blora yang mudik terus bertambah. Jika Sabtu (4/4/2020) terdata 12.860 orang, pada Senin (6/4/2020), meningkat menjadi 13.429 jiwa, terbanyak datang dari wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
Peningkatan jumlah pemudik dari hari ke hari tersebut, mengharuskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat dan para pihak, herus berkerja keras melakukan berbagai upaya pencegahan virus corona masuk Blora.
“Jumlah pemudik terus meningkat mencapai 13.429 jiwa. Blora yang masih negatif Covid-19 harus tetap terjaga. Semua harus tetap waspada,” beber Sekda Komang Gede Irawadi saat update data terkini Covid-19.
Di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, Komang didampingi Direktur RSUD dr. R. Soetijono Blora, Nugroho Adiwarso, dan Kepala Dindagkop UKM, Sarmidi.
Menurut Sekda, saat ini orang dalam pemantauanm (ODP) mencapai 577 orang, selesai pemantauan 129 orang dan sisanya ada 448. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif corona nihil (tidak ada).
“Semoga kondisinya bisa seperti ini terus, yang ODP semoga segera selesai dipantau dan semuanya sehat,” harap Komang Gede Irawadi.
Sembako Aman
Komang menambahkan, para pemudik bisa melakukan isolasi diri secara mandiri di rumah selama 14 hari, jika masa isolasi rampung tidak lantas sesukanya keluar rumah.
Ditambahkan Sekda Blora, saat ini terbit instruksi Menteri Dalam Negeri yang mengharuskan setiap Pemerintah Daerah melaksanakan Refokusing atau Rasionalisasi kegiatan yang belum begitu mendesak untuk penanganan Covid-19.
“Hal ini sedang kita bahas, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera terselesaikan,” jelasnya.
Dirut RSUD dr. R. Soetijono Blora, dr. Nugroho Adiwarso, menyatakan, saat ini tidak ada pasien yang di rawat di ruang isolasi RSUD Blora, dan ini dimanfaatkan untuk rehab kamar isolasi agar standart keamanannya.
Selain itu, seluruh masyarakat yang menunggu pasien rawat inap di rumah sakit maupun pasien periksa kesehatan, menggunakan masker agar bisa saling menjaga dan meningkatkan kewaspadaan.
Sementara itu Kepala Dindagkop UKM, Sarmidi, menyampaikan bahwa hingga kini stok bahan pangan atau sembako di Kabupaten Blora masih aman. Terutama untuk beras masih 11.268 ton dan saat ini masih berlanjut musim panen.
Adapun lonjakan harga menjelang bulan Ramadhan ini yang paling tinggi adalah gula pasir, yakni mncapai Rp 18.000 perkilogram, sehingga Pemkab Blora menurutnya akan segera menggelar operasi pasar.
Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora ini berada di Kantor Setda yang dibuka mulai 07.00 WIB hingga 21.00 WIB setiap harinya untuk menerima dan menyalurkan bantuan.
Wahono-Wahyu