blank

TEMANGGUNG(SUARABARU.ID)– Dua pabrik rokok terbesar di Indonesia Djarum Kudus dan Gudang Garam Kediri menyatakan tetap akan membeli tembakau dari para petani tembakau Temanggung, meskipun wabah Virus Corona belum mereda.

“ Saya  sudah menelpon Direktur Pembelian  PT Djarum Kudus, Sutanto dan Direktur Utama PT Gudang Garam Kediri, Susanto. Keduanya memastikan tetap akan membeli tembakau dari para petani di Temanggung,” kata Bupati Temanggung , M Al Khadziq, Senin ( 6/4).

blank
M Al Khadziq, Bupati Temanggung. Foto: Suarabaru.Id/ Istimewa

Khadziq mengatakan, dirinya sengaja menelpon ke dua pabrik rokok tersebut agar para petani tembakau di Temanggung bisa mendapatkan “bayangan” tentang prospek penjualan  tembakau di tahun ini. Meskipun, saat ini para petani tembakau di Temanggung masih dalam proses penanaman bibit.

Menurutnya, para petani tembakau di wilayahnya akan mulai menanam bibit tembakau pada pertengahan April ini.
Ia menambahkan, meskipun PT Gudang Garam telah menyatakan akan tetap membeli tembakau dari para petani Temanggung, namun belum bisa memastikan kouta pembeliannya.

“Pihak Gudang Garam masih melakukan penghitungan. Yang jelas pembelian mereka akan turun, tidak sebanyak tahun lalu. Karena, pasaran rokok kretek juga mengalami penurunan akibat  pandemic Corona ini,” ujarnya.

Berbeda dengan Gudang Garam yang belum memastikan kouta pembelian tembakau Temanggung, Djarum Kudus sudah menyatakan koutanya. Yakni, sekitar 3500 ton atau turun  20 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

“Dari Djarum Kudus menyatakan akan tetap membeli tembakau Temanggung, meskipun mengalami penurunan sekitar 20 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, atau sekitar 3.500 ton saja,” kata Khadziq.

Menurutnya,  dari pihak Djarum Kudus menyatakan  akan tetap membeli tembakau dari petani Temanggung di tengah pandemic Covid-19 dan tetap akan melaksanakan sesuai prosedur protokol kesehatan Codid-19.

Seperti, para petani yang akan menjual tembakau dilarang bergerombol serta menggunakan masker. Di sisi lain, Bupati Temanggung juga  menghimbau para petani Temanggung untuk berhati-hati dalam menghadapi musim tembakau tahun
ini.

Selain itu, ia juga meminta agar para petani tetap menjaga
kualitas tembakau asli Temanggung. “Para petani tembakau di Temanggung agar tetap menjaga kualitas tembakau dan jangan “impor” dari luar daerah. Sebab, bila melakukan hal itu  akan semakin mempersulit posisi petani tembakau asli Temanggung,” pintanya.

Ia juga meminta para petani  menggunakan pola tanam tumpang sari. Yakni, memperbanyak tanaman pangan, baik jagung, kentang, ubi, singkong, dan lain-lain yang ditanam di tengah-tengah tanaman tembakau, kopi.

“Sebab krisis Corona ini belum bisa  dipastikan kapan berakhir dan membuat ekonomi nasional sulit, membuat cadangan pangan
sulit.Sehingga, jika petani kita menanam tanaman pangan maka kita tetap akan mempunyai cadangan meskipun kondisi krisis,” katanya.

Yon