GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Ratusan pengendara yang nekat melanggar aturan lalu lintas diminta mencuci tangannya hingga bersih. Hal itu diterapkan anggota Satlantas Polres Grobogan dalam operasi rutin di Simpang Lima Purwodadi, Senin (16/3/2020) dan di jalan Raya Purwodadi-Pati, Selasa (17/3/2020).
Rata-rata pengendara yang terjaring dalam operasi ini tidak membawa kelengkapan berkendara, seperti SIM, STNK atau aksesoris kendaraan yang tidak standar. Pelanggar paling banyak ditemukan di Simpang Lima Purwodadi, yakni sebanyak 146 pengendara.
Petugas lalu memberikan edukasi mengenai penyakit korona dan mengimbau kepada pelanggar agar rutin mencuci tangan. Di kesempatan ini, para pelanggar juga mendapatkan masker secara cuma-cuma.
“Kita lakukan razia rutin di dua tempat. Kemarin kami adakan di Simpang Lima dan terdapat 146 pelanggar. Kami bagikan masker dan edukasi mengenai korona dan pencegahannya yang sederhana melalui kesadaran diri untuk mencuci tangan,” ujar Kasatlantas Polres Grobogan, AKP Muchammad Yogi melalui Kanit Turjawali, Iptu Joko Susilo.
Sementara razia yang dilaksanakan di Jalan Purwodadi-Pati, petugas menemukan 75 pelanggar. Para pelanggar ini kemudian diberikan edukasi yang sama dan diimbau untuk cuci tangan sebagai upaya pencegahannya.
“Kalau tadi kepada setiap pelanggar kami sarankan untuk cuci tangan,” ungkap Iptu Joko.
Pihaknya menjelaskan, pasca mewabahnya virus korona yang menyebabkan penyakit convid-19 ini, setiap kegiatan razia Satlantas Polres Grobogan, akan disiapkan galon air dan sabun untuk pelanggar atau pengguna jalan untuk biasa mencuci tangan.
“Tidak semua yang cuci tangan, tapi sebagian besar dan beberapa lainnya ada yang kami tindak tilang. Sebelum penindakan, kami bertanya kepada para pengendara tentang virus korona dan rata-rata masyarakat sudah tahu. Kami bawa air dan sabun untuk cuci tangan dan kami tawarkan mereka kesadaran mau pada cuci tangan,” ucap dia.
Selama kasus korona belum selesai penanganannya secara nasional, pihaknya akan terus membawa air cuci tangan dan sabun. Bahkan, jika ketersediaan masker kembali normal, maka dibagi lagi kepada pengguna jalan.
Hana Eswe-Wahyu