BLORA (SUARABARU.ID) – Kondisi Kabupaten Blora terbagi dalam 16 kecamatan, 295 desa-kelurahan, Rabu (18/03/2020), dinyatakan sebagai kabupaten negatif (bebas) Virus Corona atau Coronavirus Disease 2019 (Covid-2019).
Keterangan nan sejuk dan menenangkan masyarakat di kabupaten paling timur di Provinsi Jawa Tengah ini, dibeber langsung juru bicara (Jubir) Covid-19 yang juga pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes, Lilik Hernanto.
“Blora tetap aman Virus Corona, nihil pasien suspect Covid-19, terima kasih dukungan semua pihak kompak mengantisipasinya,” kata Lilik Hernanto, Rabu malam
Menurut Jubir Covid-19 kabupaten penghasil kayu, dua pasien yang dikhabarkan suspect Covid-19, satu di rumah RSUD Kota Blora dan satu orang RSUD Kota Kecamatan Cepu, keduanya negatif pasien suspect virus menggegerkan itu.
“Dua pasien di RSUD Kota Blora dan RSUD Cepu adalah negatif Covid-19, keduanya sakit paru, paru-parunya banyak cairan, sekarang tidak di ruang isolasi lagi,” jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Blora, Lilik Hernanto.
944 Mahasiswa
Sementara itu satu mahasiswi Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) Politeknik Energi dan Mineral (PEM-Akamigas) Cepu, dikhabarkan berpotensi terpapar Virus Corona dari keluarganya di Bogor, Jabar.
Mahasiswi jurusan logistik 4 itu, pada 17 Maret 2020 dilaporkan sakit batuk dan pilek usai bertemu pamannya di Parung, Bogor, yang terjangkit Covid-19. Mahasiswi itu kontak terakhir dengan pamannya, Senin 9 Maret 2020.
“Iya memang dikhawatirkan ikut terpapar pamannya, mahasiswi itu batuk pilek, tim medis memantau perkembangnnya,” jelas Lilik.
Mahasiswi PEM Akamigas saat ini masih dikarantina di Wisma Vytra Cepu, tetap intens dipantau tim medis poliklinik, termasuk teman kuliah yang satu kamar.
Perlu diketahui, saat ini di PTK PEM Akamigas Cepu terdapat 944 orang mahasiswa dari berbagai provinsi (daerah) di Indonesia, semuanya tengah mengikuti lima program pendidikan (prodi) menjadi calon ahli minyak dan gas bunmi (migas).
Sementara itu Palang Merah Indonesia (PMI) Blora bekerjasama Komunitas Blora Cleaning Solution, Rabu (18/3/2020), melakukan aksi penyemprotan disinfektan gratis di tempat ibadah dan fasilitas publik.
Penyemprotan untuk cegah dini penyeraban Covid-19, dimulai dari Masjid SMK Negeri 2, sementrara tim PMI memulai aksi dari kantor pemerintahan hingga pasar rakyat.
Penyemprotan
Ketua Blora Cleaning Solution, Ginanjar F. Wijaya, menyampaikan bahwa gerakan penyemprotan disinfektan itu, merupakan aksi sosial dari komunitasnya.
Selain di Masjid SMK Negeri 2 Blora, juga menyemprot di Musholla PDAM, Rumah Qur’an Tempelan, Gereja Sidang Jemaat Allah Jetis, Masjid Beran, Masjid Bangkle serta beberapa musholla kantor.
Seperti diberitakan sebelumnya, dikhabarkan ada dua warga Blora diduga terjangkit Virus Corona, satu diantarnya Selasa (17/3/2020)sore, dirujuk ke RSUD 9dr. R. Soetidjono, Kota Blora.
Pasien rujukan dari Puskemas Japah, langsung dirawat intensif di ruang isolasi. Pasien itu tiba di RSUD Selasa sekitar pukul 15.20 WIB, dan harus masuk di ruang isolasi.
Menurut Plt Kepala Dinkes Blora Lilik Hernanto, satu pasien itu baru terduga Corona, karena mengalami batuk dan pilek, lantas Puskesmas Japah langsung merujuk ke RSUD Blora.
Informasi masuk ke Dinkes, karena sebelumnya pasien melakukan perjalanan dari Kalimantan menuju Semarang mengunakan kapal laut.
“Saat di dalam kapal itulah, pasien berdekatan dengan orang Malaysia,” jelasnya.
Di media sosial (medsos) ramai dibahas bahwa orang Malaysia itu terjangkit Virus Corona, dan dari keterangan keluarga pasien Japah membenarkan ada orang Malaysia dalam kapal bersentuhan denngan pasien asal Japah usia 52 tahun.
Lilik Hernanto menambahkan, untuk meyakinkan seseorang otu benar-benar terjangkit Covid-19, setelah melalui pemeriksaan intens di laboratorium.
Wahono-Wahyu