SLAWI (SUARABARU) – Penytebaran Virus Corona makin merabak. Situasi saat ini sudah darurat. Karena itu, Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Tegal Menyarankan agar kegiatan Kunjungan kerja , rapat, bimbingan teknik dan kegiatan lainya supaya dirasionalisasi.
“Masukkan anggaran itu ke dana penanggulangan bencana. Karena situasi saat ini sudah darurat, kita harus cepat melakukan perubahan anggaran.” kata Anggota Fraksi Partai Golkra DPRD Kabupaten Tegal, M Khuzaeni SE SH.
Dia menjelskan, dana penanggulangan bencana adalah dana yang digunakan untuk menanggulangi bencana pada tahap prabencana tanggap darurat, atau pasca bencana. Tahun ini anggaran tersebut hanya sekitar Rp 6 miliar. Sedangkan kebutuhan untuk mengantisipasi merabaknya virus Corona di Kabupaten Tegal, tentu lebih banyak dari nominal itu. Karena ruang isolasi di RSUD Dr Soesilo Slawi juga masih minim. Terlebih peralatannya belum lengkap.
“Kalau kita bisa rasionalisasi biaya rapat-rapat, kunker dan lain lain kita bisa siapkan puluhan miliar rupiah bila perlu ratusan miliar rupiah,” ujar Jeni, sapaan akrab Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Tegal ini.
Nantinya, lanjut Jeni, dana itu akan dikordinasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal. Namun untuk eksekusinya tetap Bupati. “BPBD hanya koordinator saja,” ucapnya.
Dia menyatakan, tidak lama lagi, ribuan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Indonesia akan pulang kampung mereka, sehingga harus didata dan diperiksa. Pendataan dan pemeriksaan tentu membutuhkan biaya yang sangat banyak. Jika tidak ada biaya yang disiapkan sejak dini, Pemkab Tegal bakal kewalahan.
“Kita jangan santai menghadapi penyakit ini. Daerah lain sudah banyak yang lockdown, kita harus siapakan dari sekarang, terutama untuk anggaranya,” tandasnya.
Nur Muktiadi