GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Panitia Pasar Rakyat Grobogan 2020 yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan menyayangkan adanya oknum warga yang menyebar hoax yang menginformasikan lewat sebuah grup facebook bahwa Pasar Rakyat Grobogan 2020 akan ditutup menyusul adanya imbauan agar masyarakat menjauhi keramaian.
Hal itu yang disesalkan Kasi Pengembangan Promosi dan Sarana Perdagangan, Sigit Adiwibowo, yang juga panitia dalam kegiatan ini. Menurut Sigit, pihaknya mengetahui informasi tersebut dari masyarakat.
“Tadi saya sempat baca ada yang menyebarkan hoax kalau Pasar Rakyat Grobogan akan ditutup karena corona. Namun, beberapa waktu kemudian, postingan tersebut sudah tidak ada. Kami klarifikasi di sini bahwa, sesuai dengan hasil rapat koordinasi dengan Pemkab, bahwa yang sudah berjalan, tetap jalan sesuai dengan jadwal. Untuk yang belum, hari Senin akan dirapatkan kembali,” ujar Sigit.
Pasar Rakyat Grobogan 2020 ini dibuka Bupati Grobogan, Sri Sumarni, pada Jumat (13/3/2020). Sesuai jadwal, PRG 2020 ini merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke 294 Kabupaten Grobogan dan dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya.
“Sesuai jadwal, Pasar Rakyat Grobogan ini digelar dari 13-18 Maret 2020. Kami berharap, bagi yang merasa posting hoax tadi bisa datang ke kantor, Senin (16/3/2020), untuk bisa klarifikasi terhadap apa yang sudah ditulisnya tadi, meskipun tadi postingannya sudah dihapus,” ujar Sigit.
Murah Meriah
Adanya hoax tersebut, tidak membuat PRG 2020 surut pengunjung. Di hari ketiga, terlihat semakin banyak masyarakat yang datang ke arena Pasar Rakyat Grobogan 2020.
Meskipun tetap waspada terhadap penyebaran virus corona, warga tetap antusias dengan adanya PRG ini. Mereka mengunjungi semua stan yang dipamerkan pada PRG 2020 ini.
Sebagai antisipasi mewabahnya virus corona, panitia juga menyediakan masker dan hand sanitizer untuk pengunjung. Di sini juga, para pelaku usaha menjual aneka dagangannya dengan harga yang tergolong murah meriah.
Contohnya, di stan sepatu cowok. Di stan ini, banyak pengunjung yang membeli sepatu kets dengan harga variatif mulai dari Rp 50 – 100 ribu. Harga ini tergolong murah dibandingkan yang dijual di luar.
“Buat olahraga ringan-ringan. Contohnya, lari-lari atau bersepeda. Apalagi ini ‘kan lagi maraknya corona, jadi dibanyakin olahraganya. Mumpung ada sepatu yang murah, tetapi bahan dan kualitasnya baik di sini, saya akhirnya beli,” ujar Rita, salah satu pembeli sepatu.
Lain halnya dengan Dian. Pelajar SMP ini datang ke lokasi PRG 2020 untuk membeli buku. Menurut perempuan yang masih duduk di kelas VII ini, dirinya mempunyai hobi membaca
segala macam jenis buku.
“Hari ini saya beli novel. Harganya lebih murah daripada di toko buku dan berkualitas. Kalau ada kegiatan seperti ini, untuk stan buku juga bisa dihadirkan kembali,” kata Dian.
Tak hanya itu saja, seluruh OPD juga terlibat dalam pagelaran ini, seperti Dinas Pertanian yang menjual beragam produk pertanian dan olahan pertanian, seperti tempe hygiena nonGMO, sayuran, dan buah-buahan. Di stan milik Dinkop UMKM, juga dipamerkan daster dengan harga mulai Rp 25 ribu dan beragam kerajinan tangan serta produk makanan yang dibuat pelaku UMKM se Kabupaten Grobogan.
Hana Eswe-Wahyu