SEMARANG (SUARABARU.ID) – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta Badan Pengurus Daerah (BPD) Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jateng ikut mencarikan solusi terkait wabah virus korona. Serangan korona membuat importir kesulitan mendatangkan bahan baku yang sebagian besar berasal dari Tiongkok.
”GINSI harus bisa memberi solusi alternatif dalam menangani ketersediaan bahan baku dari Tiongkok,” tutur Gubernur yang didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jateng Arif Sambodo saat beraudiensi dengan pengurus baru GINSI Jateng masa bakti 2019-2024 di Puri Gedeh Semarang, baru-baru ini.
Ganjar mengharapkan GINSI membantu Pemprov Jateng untuk terus bertahan menghadapi wabah virus korona di seluruh dunia. Dia ingin perusahaan-perusahaan yang mengimpor bahan baku dari Negeri Tirai Bambu bisa menerapkan strategi penghematan.
”Kalau sebelumnya ada shift lembur, sementara ini dihentikan dulu. Bisa juga dengan cara membatasi jam kerja hingga tiga hari dalam sepekan. Semua upaya ini perlu diterapkan dalam upaya mempertahankan agar bisnis tetap berjalan,” papar orang nomor satu Jateng itu.
Pada kesempatan itu Gubernur meminta kepada GINSI untuk melaporkan data statistik impor komoditas Jateng yang pemasokannya terhambat gara-gara korona. Persoalan tersebut diharapkan dibahas lebih tuntas bersama Kepala Disperindag Jateng Arif Sambodo.
Ketua Umum GINSI Jateng Budiatmoko menyatakan siap membantu apa yang diinginkan Gubernur. Dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan Disperindag. ”Soal solusi ketersediaan bahan baku, kami bakal mengalihkan dari Tiongkok ke India. Namun, untuk ini kami harus menunggu kebijakan dari pemerintah pusat,” ujar Kokok, panggilan akrab Budiatmoko. (rr)