Ratusan Nelayan Tegal Diberangkatkan ke Natuna

695
0
blank
MELEPAS NELAYAN - Wali Kota Tegal H Dedy Yon Supriyono SE MM (kedua dari kanan) memberikan sambutan sebelum melepas nelayan ke Pulau Natuna.

KOTA TEGAL (SUARABARU.ID) – Sebanyak 900 ABK dari 30 Kapal Nelayan Tegal diberangkatkan ke pulau Natuna Utara . Keberangkatan mereka dilepas Walikota Tegal beserta Deputy Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenkopolhukam Mayjen TNI Rudianto, melalui upacara pelepasan di Pelabuhan TPI Jongor Tegalsari Kota Tegal Rabu (5/3).

Kepada wartawan Mayjen TNI Rudianto mengatakan, nelayan Tegal akan berkolaborasi dengan nelayan dari daerah lain di Natuna. Termasuk hasil tangkapan dijual di Natuna. “Kami butuh cepat mengisi perairan di sana. Kebetulan yang saat ini siap kapal besar di Tegal,” katanya.

Sementara itu Wali Kota Tegal H Dedy Yon Supriyono, SE. MM mengingatkan Nelayan untuk mencukupi kebutuhan dan cek ulang perlengkapan selama perjalanan melaut .

“Meski sudah terbiasa melaut namun tidak ada salahnya untuk cek kembali kebutuhan dan kelengkapan yang dibutuhkan seperti makanan, dan obat-obatan serta cek kebutuhan BBM untuk kebutuhan melaut karena berlayar ke pulau natuna membutuhkan waktu lebih kurang dua bulan,“ kata Wali Kota di hadapan nelayan tegal.

Secara terpisah, Ketua Paguyuban Nelayan Kota Tegal, Susanto Agus Priyono, mengatakan, semua kapal yang diberangkatkan merupakan kapal di atas 100 GT dengan menggunakan alat tangkap cantrang. “Para nelayan sudah dibekali apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di sana,” tuturnya.

Selain itu dirinya juga berharap dengan hadirnya nelayan Tegal di Natuna, selain menjaga keutuhan serta kedaulatan Negara Indonesia, mereka juga bisa menghasilkan tangkapan ikan yang berlimpah yang dapat meningkatkan perekonomian nelayan baik di kota tegal dan juga dikawasan Natuna.

Walikota juga menitipkan pesan kepada Institusi keamanan untuk ikut menjaga para nelayan begitu juga pada para nelayan agar tetap menjaga iklim kondusif dengan nelayan lain di Natuna.

Sedangkan ketua Aliansi Nelayan Indonesia (ANI) Riyono mengatakan, pihaknya sudah mengadakan pertemuan belasan kali. “Termasuk membahas antisipasi kontroversi. Zona fishing ground kita juga berbeda dengan nelayan Natuna,” ujarnya.

Akbar Budi Hardi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini