TEGAL (SUARABARU.ID)– Kapal Pesiar Viking Sun asal Darwin Australia yang membawa 1.600 wisatawan tertahan di tengah perairan Semarang. Kapal tidak bisa merapat karena masih dalam pemeriksaan kesehatan terkait virus Corona.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat dimintai tanggapan mengatakan, saat ini pihak medis melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sedang melakukan pengecekan. Tidak hanya penumpang kapal, namun KKP juga melakukan pengecekan terhadap awak kapal.
“Sudah dicek, KKP sudah bekerja dan mudah-mudahan hari ini ada hasilnya. Saya minta hasil pengecekan segera diserahkan kepada Wali Kota Semarang agar dirapatkan dan segera diambil keputusan,” kata Ganjar ditemui usai meninjau Gedung Balai Kesehatan Masyarakat di Tegal, Kamis (5/3).
Ganjar berharap semua wisatawan yang ada di kapal pesiar itu dalam kondisi sehat. Namun jika ada yang suspect corona, maka pihaknya menegaskan bahwa kapal dilarang bersandar ke pelabuhan.
“Kalau ada yang suspect corona, jelas kapal tidak boleh merapat. Seluruh penumpang harus dikarantina selama 14 hari sesuai SOP kita. Kalau tidak mau, silahkan berlayar pulang ke tempat asal,” tegasnya.
Pengecekan terhadap penumpang kapal pesiar Viking Sun lanjut Ganjar adalah protokol keamanan di Jawa Tengah. Pihaknya meminta semua hati-hati, tapi tidak boleh paranoid dan ketakutan.
“Kalau hasil pengecekan menyatakan semua wisatawan di kapal pesiar itusehat, maka Pemkot Semarang saya minta agar mereka diguide dengan baik mau piknik kemana. Kalau mereka sehat, maka sya ingin agar pariwisata bisa tetap dikelola. Ndak usah takut,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kapal pesiar Viking Sun yang membawa 1600 wisatawan hendak merapat ke Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang. Kapal sampai saat ini belum merapat karena masih dalam pemantauan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Kapal tersebut dari Darwin, Australia kemudian ke Labuan Bajo, setelah itu kapal menuju Semarang. Rencananya setelah itu ke Surabaya dan Bali. Namun Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menolak kapal itu bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak. Alasannya, diduga ada dua wisatawan di kapal itu yang terjangkit virus corona.
Hery Priyono-Wahyu