JEPARA (SUARABARU.ID ) – Komunitas pengemudi Grab Jepara memberikan apresiasi kerja keras jajaran Polres Jepara dan Polri di Polda Jateng dan DIY yang telah berhasil membekuk pembunuh Tri Ardiyanto, pengemudi Grab asal Kudus yang jenazahnya ditemukan di Welahan awal Februari lalu.
Hal tersebut diungkapkan Murtanto, Ketua Komunitas Pengemudi Grab Car Jepara saat ditemui SuaraBaru. Id dirumahnya di RT 02 / RW 01 Desa Mantingan, Tahunan, Jepara. Sebab kasus terbunuhnya pengemudi Grab dari Kudus ini sempat menghantui para pengemudi Grab, bukan hanya di Jepara, Kudus dan Pati tetapi juga kota-kota lain.
Menurut Murtanto yang akrab disapa Mbah Mung, aprasiasi terhadap keberhasilan Polres Jepara juga disampaikan paguyuban pengemudi Piti-Piti, G 888 Jepara, paguyuban Grab Kudus Adipura, , Pati, Semarang Punggawa Jateng dan juga kota-kota lain. “ Apresiasi dikirimkan dalam pesan yang beredar dalam grup WhatsApp kami,” ujar Murtanto.
Dijelaskan juga, waktu tiga pekan hingga terungkapnya kasus ini sebenarnya waktu yang tergolong singkat. Sebab menimnya petunjuk awal yang dimiliki petugas. Menurut informasi yang beredar di grup pengemudi Grab, korban pada hari naas itu sedang mengantar penumpang secara offline ke Jepara.
Namun setelah hilang beberapa hari korban akhirnya ditemukan di Welahan dalam kondisi meninggal dunia. Sedangkan saat jenazahnya ditemukan ada luka dibadan dan dalam posisi terikat. “ Disamping itu ada pemberat yang diikat ke badan korban,” ujar Murtanto
Kedepan Murtanto ingin bersilaturahmi dengan Bapak Kapolres Jepara, disamping mengucapkan terima kasih kami juga ingin mendapatkan pembinaan. “ Sebab siang malam kami berada di jalan sehingga kami memang butuh perlindungan,” ujarnya.
Ia juga berharap, pengemudi grag yang belum bergabung dalam paguyuban dapat segera mendaftarkan diri. Saat ini pengemudi Grab di Jepara yang telahj bergabung dalam paguyuban Grab Car mencapai 145 orang.
Sebagaimana diberitakan SuaraBaru,Id, pembunuh Tri Ardiyanto, pengemudi Grab asal Kudus itu telah ditangkap Satuan Reskrim Polres Jepara di Yogyakarta. Bahkan karena saat ditangkap akan melarikan diri, maka terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas.
Namun penjelasan secara lengkap baru akan disampaikan Rabu depan. “ Saat ini petugas sedang melakukan penyidikan,” ujar Kapolres Jepara AKBP Nugroho Tri Nuryanto yang dikonfirmasi SuaraBaru.Id.
Hadi Priyanto