blank
Warga yang tinggal di sekitar makam menerima bantuan dari Pemkab Grobogan melalui Baznas Grobogan. Foto : Hana Eswe.

GROBOGAN (SUARABARU) – Bulan Maret merupakan bulan paling bersejarah bagi Pemerintah Kabupaten Grobogan. Pasalnya, bulan tersebut merupakan bulan berdirinya Kabupaten Grobogan.

Untuk memperingatinya, Pemkab Grobogan selalu melakukan tradisi turun-temurun. Tradisi tersebut menjadi satu rangkaian kegiatan Hari Jadi Grobogan.

Tahun ini, rangkaian awal jelang peringatan HUT ke-294 Grobogan, dimulai dengan jamas pusaka di Museum Grobogan, awal Februari lalu. Setelah rangkaian jamas pusaka, kegiatan berlanjut dengan ziarah ke makam-makam para leluhur, yakni Makam Ki Ageng Getas Pendowo, Ki Ageng Tarub, Ki Ageng Selo, dan Pangeran Puger. Keempatnya, merupakan para leluhur yang bersejarah dalam pendirian Kabupaten  Grobogan.

blank
Bupati Grobogan, Sri Sumarni, saat melakukan tabur bunga di pusara Ki Ageng Tarub. Foto : Hana Eswe.

Pada kesempatan itu, Bupati Grobogan, Sri Sumarni, melakukan ziarah ke makam Ki Ageng Tarub, Kecamatan Tawangharjo, Selasa (25/7/2020) lalu. Dalam ziarah tersebut, Bupati didampingi Kapolres Grobogan, AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho dan sejumlah kepala OPD serta kepala bagian Setda Grobogan. Di depan pusara Ki Ageng Tarub, Bupati dan segenap tamu undangan melakukan doa bersama.

Hal yang sama dilakukan Sesda Grobogan, Moh Soemarsono. Didampingin Dandim 0717/Purwodadi, Letkol Inf Asman Mokoginta, pihaknya melakukan ziarah ke Makam Ki Ageng Getas Pendowo, di Kelurahan Kuripan, Kecamatan Purwodadi dan Pangeran Puger di Kecamatan Grobogan.

Usai melakukan ziarah, keduanya membagikan bantuan dari Baznas Grobogan untuk warga kurang mampu yang tinggal di sekitar mereka. Adanya bantuan ini, masyarakat diharapkan dapat terbantu dan beban sedikit ringan.

Ajak Masyarakat

Dalam kesempatan itu, Sri Sumarni  mengajak masyarakat berperan serta dalam momentum Hari Jadi ke-294 Kabupaten Grobogan. Pihaknya berharap mereka dapat bergotong-royong ikut andil dalam  membangun daerah.

Keterlibatan masyarakat perlu digalakkan dan digelorakan. Mereka diminta ikut serta di berbagai bidang sesuai dengan keterampilannya masing-masing. “Pembangunan daerah bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Semua harus terlibat, baik masyarakat, hingga instansi-instansi terkait lainnya. Semua harus optimis dan memberikan sumbangsihnya secara terus menerus. Hari Jadi Grobogan ini menjadi momentum yang tepat untuk mewujudkannya,” ujar Sri Sumarni.

Berdirinya Kabupaten Grobogan pada 4 Maret 1726 silam tidak lepas dari perananan Sunan Amangkurat IV yang mengangkat seorang abdi berjasa bernama Ngabehi Wongsodipo untuk menjadi Bupati Monconagari Grobogan dengan nama Raden Tumenggung Martopuro atau yang akrab disapa Adipati Puger.

Hana Eswe-trs