JEPARA(SUARABARU.ID) – Kapal KM Sampurna berlayar dengan 11 ABK dari Pelabuhan Muarangke Jakarta pada tanggal 29 Januari pukul 02.00. Namun naas setelah berlayar hampir 23 hari kapal pencari ikan dengan kapten Raup dari Blok 2 RT 005/003 Desa Kreyo, Kec. Klangenan Cirebon ini terbalik setelah dihantam ombak saat jaring tersangkut karang di perairan Bangka.
Kejadian tersebut terjadi dini hari tanggal 21 Februari 2020. Selang beberapa jam kemudian, 9 ABK ditemukan terapung di laut dalam kondisi selamat oleh Kapal Motor Muaraangke dan kemudian dibawa ke pelabuhan indramayu.
Sedangkan dua ABK yang beraqsal dari Tegal tidak berhasil diketemukan. Mereka yang dinyatakan hilang adalah Iswandi (45) dari RT 005 RW 002 Desa Selangit Kec. Klanggenan, Tegal dan Saefiul dari 4. Seful (17), alamat Jln. Arjuna Kel Slerok kec Tegal Timur, Tegal
Sedangkan ABK yang berhasil diselematkan adalah Kapten Kapal Raup (Cirebon), juru mesin Sunarto ( Tegal), Pratok Yanto(Cirebon),Nur Sobah (Tegal), Gunawan (Tegal),Rizal (Tegal) Maskani (Cirebon), Oom ( Cirebon), dan Kusnadi (Cirebon).
Sementara Kapal Motor KM Sampurna milik Karman dari Kalibaru Timur Cilenieng, Jakarta Utara tidak berhasil diketemukan karena dibawa arus yang sangat kencang. Walaupun pencarian sudah dilakukan beberapa hari.
Ditemukan di Karimunjawa
Kepala Pelaksana BPBD Jepara Arwin Noor Isdiyanto menjelaskan, setelah terbawa arus dan gelombang hampir 7 hari, Kapal Motor Sampurna di temukan di perairan Karimunjawa Jepara pada hari Jumat 28 Februari 2020 sekitar jam 07.00 Wib.
Kapal tersebut diketemukan oleh Basri Kapten KM Sumedang Agung yang sedang mencari ikan di sebelah Selatan Karimunjawa dalam kondisi terbalik. Selanjutnya penemuan tersebut di sampaikan kepada Roni warga RT 04/03 Desa Karimunjawa.
Kemudian Roni bersama rekan-rekan menuju ke lokasi penemuan kapal untuk menarik kapal yang karam ke Karimunjawa. Kapal tersebut tiba di Karimunjawa pada hari Sabtu 29/02/2020 pukul 13.00 dengan jarak ± masih 1 mil karena posisi kapal masih terbalik.
Rrencananya setelah kapal bisa dibalikan baru akan dibawa ke pelabuhan Syahbandar). Selanjutnya Sono bersama rekan– rekan berusaha membalikkan badan kapal . Karena posisi kapal belum bisa dibalik, maka akan dilanjutkan kembali.
Hadi Priyanto