BATANG (SUARABARU.ID)– Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Pekalongan siap melakukan operasi pasar bawang putih seiring melonjaknya harga komoditas itu hingga mencapai Rp60 ribu per kilogram.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Batang Subianto di Batang, Rabu, mengatakan bahwa saat ini pemkab sedang mengajukan konsultasi dengan Pemerintah Provinsi Jateng mengenai OP bawang putih itu.
”Saat ini, kita masih memantau harga bawang putih yang sudah mencapai sekitar Rp60 ribu per kilogram. Apabila, kenaikan bawang putih tidak turun maka kami menggandeng Bulog untuk OP komoditas itu,” katanya.
Ia yang didampingi Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop dan UKM Endang Rahmawati mengatakan sebelumnya harga bawang putih hanya sebesar Rp30 ribu per kilogram namun akibat pasokan komoditas itu terus berkurang kini mencapai sekitar Rp60 ribu per kilogram.
Melonjaknya harga bawang putih, kata dia, karena sempat terjadi keterlambatan pengiriman impor bawang putih dari Tiongkok sehingga mempengaruhi ketersediaan bumbu dapur itu semakin menipis di pasaran.
”Wabah virus corona asal Tiongkok ini memang berimbas pada pengiriman bawang putih ke Indonesia sehingga stoknya menipis di pasaran,” katanya.
Menurut dia, Kementerian Pertanian baru menerbitkan rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) untuk bawang putih pada 7 Februari 2020 atau saat harga bawang putih telanjur mengalami lonjakan di pasar.
”Informasi dari RIPH yang diterbitkan oleh Kementan akan ditindaklanjuti oleh Kemendag pada 12 Februari 2020 sehingga kemungkinan harga bawang putih bisa berangsur stabil. Apabila harga bawang putih sudah stabil maka apakah OP masih perlu OP atau tidak, tinggal menunggu keadaan nanti,” katanya.
Ant/Muha