blank
BERI KETERANGAN - Sekretaris GNPK Brebes Slamet Abdul Gofir menanggapi berkait dengan mandeknya pembagian jasa medis di RSUD Brebes.

BREBES (SUARABARU.ID) – Mogoknya pelayanan medis di poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Brebes mendapat sorotan dari masyarakat. Mereka menilai, mandeknya pelayanan tersebut tidak lain dampak dari management rumah sakit yang tidak transparan.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Gerakan Nasional Pemberantasan Korupsi (GNPK) Brebes Slamet Abdul Gofir, Senin (10/2) saat menanggapi adanya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh karyawan RSUD Brebes.

Gofir mengaku sudah sering mendapat keluhan dari sejumlah karyawan rumah sakit. Termasuk berkat dengan jasa medis baik yang bersumber dari BPJS maupun lainnya. “Saya sudah menduga, kalau jasa medis ini tidak segera dibagikan, pasti akan muncul aksi. Dan hari ini terbukti, mereka saling membongkar diri,”terangnya.

Dia menilai, apa yang menjadi tuntutan karyawan rumah sakit dalam aksinya itu wajar dilakukan lantaran mereka sudah tidak lagi mendapatkan pembagian jasa medis. “Tentu mereka menuntut, karena nilainya yang lumayan besar. Bahkan bisa lebih besar dari gaji pokok,”terang dia. Hanya saja, Dofir menyayangkan, aksi tersebut berbuntut pada terhentinya pelayanan medis di poliklinik.

Diterangkan, selain mendapat Jasa Medis/Pelayan (JP) dari klaim JKN/BPJS, juga ada dari pengembalian retribusi. Meski dirinya tidak tau persis total besaran nilai jasa medis di rumah sakit tersebut, tapi dari informasi yang diterima dari karyawan rumah sakit, mereka bisa memperoleh jasa medis hingga Rp 2 juta tiap bulannya.

“Semakin tinggi golongan dan jabatan, maka uang jasa medis yang diterima akan semakin besar pula,”tambah Gofir. Dan adanya pola baru yang akan diterapkan rumah sakit terkait dengan sistem pembagian jasa medis, membuat mereka tidak lagi mendapat jasa medis dalam kurun waktu delapan bulan ini. “Tadi baru saja saya dapat informasi, kalau mereka sudah delapan bulan ini tidak lagi mendapat jasa medis,”tandasnya.

Sementara, Direktur RSUD Brebes, dr Oo Suprana kepada awak media menyebut, saat ini management rumah sakit menghendaki menggunakan pola baru dalam pembagian jasa medis. Sehingga jasa medis belum bisa dibagikan. Pihaknyapun masih harus menunggu kesepakatan antara management dengan karyawan.

Harviyanto-Wahyu