KUDUS (SUARABARU.ID) – Bantaran Kali Pendo yang membelah Desa Jepang dan Mejobo, Kecamatan Mejobo mendesak untuk segera ditalud. Pasalnya, sedimentasi di bantaran kali tersebut semakin parah, dan rentan mengakibatkan banjir.
Kondisi tersebut terungkap saat sidak yang dilakukan Ketua DPRD Kudus, Masan, Selasa (4/2). Dalam sidak yang didampingi Camat Mejobo, Aan Fitriyanto tersebut, Masan melihat kondisi bantaran Kali Pendo semakin memprihatinkan.
“Saya mendapat keluhan masyarakat atas kondisi bantaran sungai Pendo. Dan ternyata, kondisinya memang memprihatinkan,”kata Masan.
Dikatakan Masan, kondisi Kali saat ini memang membutuhkan penanganan segera. Sebab, kali ini membelah ruas jalan raya Mejobo yang menjadi jantung utama wilayah di Kecamatan Mejobo.
Dari pantauan yang ada, bantaran sungai kini dipenuhi dengan semak belukar. Sementara, pinggiran kali sudah banyak longsor dan membuat aliran sungai kian dangkal.
Di saat musim hujan ini, debit air sungai Pendo beberapa kali sempat penuh. Tak jarang, kali ini menjadi penyebab banjir di wilayah Desa Mejobo dan Kirig.
Selain untuk menormalisasi aliran sungai, kata Masan, pembuatan talud di Kali Pendo tersebut juga akan bermanfaat sebagai akses jalan bagi warga setempat. Apalagi, di tepi Kali Pendo juga terdapat bangunan MTS N 2 Kudus yang selama ini akses jalannya harus memutar melewati lapangan depan kantor kecamatan.
“Talud tersebut nanti juga bermanfaat untuk membuka akses jalan menuju MTS N 2 Kudus. Sehingga, siswa dan guru nanti bisa melalui akses jalan baru tersebut,”tandas Masan.
Disinggung mengenai alokasi anggaran, kata Masan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas PUPR terkait usulan pengajuan anggaran. Diharapkan, pembuatan talud ini bisa terealisasi melalui APBD Perubahan 2020 atau APBD murni 2021.
“Akan segera saya koordinasikan. Yang jelas, jika bermanfaat untuk masyarakat, saya akan berusaha memperjuangkan,”tandasnya.
Sementara, staf Dinas PUPR, Yasin yang datang ke lokasi mengatakan, pembuatan talud Kali Pendo memang akan sangat bermanfaat mengendalikan banjir. Talud tersebut akan mempermudah proses perawatan bantaran kali dan mencegah terjadinya sedimentasi berlebihan.
“Kondisi yang ada saat ini, longsoran tanah di pinggir kali sudah masuk ke dasar kali,”ujarnya.
Disinggung soal kebutuhan anggaran, kata Yasin, diperkirakan proses pembuatan talud Kali Pendo tersebut membutuhkan anggaran Rp 3 miliar hingga Rp 4 miliar. Baik sisi kanan maupun kiri kali akan ditalud memanjang sekitar 100 meter dari utara maupun bagian selatan jembatan.
“Taludnya nanti juga bisa difungsikan untuk akses jalan menuju MTS N 2 Kudus,”tandasnya.
Tm/Ab