blank

Mahasiswa KKN & Transfer Ilmu

Oleh:

Ira Alia Maerani

KKN (Kuliah Kerja Nyata) dilakukan oleh mahasiswa di berbagai perguruan tinggi dalam rangka menunaikan tri dharma perguruan tinggi berupa pengabdian masyarakat. Bersinergi dengan masyarakat membangun negeri. Mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah di desa lokasi KKN. Demikian pula masyarakat dan pemangku desa  memberikan pengalaman hidup bersosialisasi di masyarakat.

Rentang waktu 17 hari bagi KKN mahasiswa Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) di Kabupaten Kendal bukanlah waktu yang  panjang. Tetapi amatlah singkat.  Oleh karena itu mereka memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Berbagai program diluncurkan oleh mahasiswa. Lihat saja kakak-kakak dari Fakultas Agama Islam (FAI) Prodi Tarbiyah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi (FBIK) langsung aktif membantu para guru TK Pertiwi desa Montongsari, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal.

Bermodal ilmu yang didapat di bangku kuliah mereka membimbing murid-murid TK mengenal warna, angka, binatang, alat transportasi dan sebagainya. Metode pembelajaran yang digunakan bisa dengan menggunakan lagu (nyanyian), dongeng maupun lainnya. Dengan dibantu oleh kakak-kakak dari beberapa fakultas lainnya, murid-murid TK Pertiwi ini belajar mewarnai, meronce, mengenal angka, berhitung, mengenal huruf, mengaji Iqro’, tilawah dan sebagainya.

Ketika sore menjelang, giliran adik-adik di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) menjadi “ladang dakwah” mereka. Para mahasiswa aktif terlibat di TPQ desa setempat. Mahasiswa pun turut memperbarui cat meja para santri. Tak ketinggalan pengecatan data guru TPQ yang sudah memudar. Selepas Sholat Isya’, Posko KKN mereka senantiasa ramai dikunjungi para pelajar yang minta dibimbing belajarnya.

Demikian pula kakak-kakak yang terjun di desa Tratemulyo, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal. Mereka aktif mengajar di SD Tratemulyo 1 dan 2. Transfer ilmu mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan lainnya. Pun di sore hari mereka aktif mengajar di TPQ desa setempat. Malam hari dilanjut dengan bimbingan belajar.

Lain lagi program mahasiswa dari Fakultas Ekonomi (FE). Berbekal ilmu yang didapat di FE Unissula, mahasiswa melakukan transfer ilmu akuntansi dan manajemen keuangan berbasis informasi dan teknologi (IT). Melakukan pelatihan singkat kepada bendahara desa.  Sehingga data keuangan desa terinput melalui IT dan sistematis.

Ilmu Jajanan Sehat

Proses transfer ilmu tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa. Para mahasiswa juga dapat menimba ilmu dari para guru, pemangku desa dan masyarakat setempat. Ibu Sri Prihayati, S.Pd., Kepala Sekolah TK Pertiwi, menularkan ilmu tentang manajemen jajanan sehat bagi buah hati tercinta.

Kepala Sekolah TK Pertiwi Desa Montongsari ini mengoptimalkan potensi ibu kantin di sekolah yang dengan terpaksa ruangan kantinnya dipakai untuk ruang UKS (Usaha Kesehatan Sekolah). Ibu kantin pun tidak kehilangan pekerjaannya meski tidak berdagang di sekolah. Bagaimana caranya?  

Kepala sekolah, Ibu Sri Prihayati, bermusyawarah dengan para wali murid tentang bekal putra putri mereka di sekolah. Terutama mengenai menu jajanan sehat. Jajanan yang bukan merupakan produk olahan pabrik yang memakai pengawet, pemanis buatan, pengenyal, penyedap atau Monosodium Glutamat (MSG) alias moto atau mecin. Tekad untuk menghadirkan makanan sehat untuk generasi penerus bangsa ini, maka Bu Sri (kerap dipanggil) memusyawarahkan dengan para orang tua murid.

Para orang tua murid sepakat untuk mengeluarkan iuran Rp 2.500 per hari untuk bekal sehat buah hati tercinta di sekolah.  Para ibu tidak perlu pusing memikirkan tentang bekal anak-anak ke sekolah yang nominalnya relatif lebih besar. Menu jajanan yang disajikan pada anak-anak pun halal,  bergizi, sehat dan membuat kenyang. Seperti: arem-arem, lemper, tahu susur, nogosari, jus buah naga, pisang goreng, susu kedelai, pisang, dan berbagai menu tradisional tanpa penyedap, pengawet, pemanis buatan dan pengenyal.

Berbagai menu jajanan sehat ini dibuat oleh ibu kantin yang dulu berdagang di sekolah. Kini, meski ia tidak berdagang di sekolah karena ruangannya dipakai untuk ruang UKS, akan tetapi ibu kantin setiap hari sekolah tetap memiliki penghasilan karena selalu mensajikan jajanan sehat untuk murid-murid TK Pertiwi Desa Montongsari, Weleri, Kendal.

Ilmu tentang manajemen jajanan sehat untuk buah hati tercinta ini cukup berarti dan bermanfaat. Apalagi jika mengingat pentingnya asupan makanan halal, bergizi, dan menyehatkan bagi generasi penerus bangsa. (Dr. Ira Alia Maerani, dosen Fakultas Hukum UNISSULA dan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) KKN UNISSULA).

Suarabaru.id

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini