BLORA (SUARABARU.ID) – Tanaman selada masih tergolong asing bagi warga Kabupaten Blora. Selada yang sering disebut daun sla, bahan utama salad, sulit ditemui dan ditanam masyarakat di kabupaten penghasil kayu jati itu.
Namun demikian pada Jumat (24/1/2020), Lactuca sativa nama Latin tanaman selada tersebut, dipanen beramai-ramai oleh karyawan di kantor Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinaskikan).
“Kami coba kembangan selada dan sayuran lainnya di green house belakang kantor, ternyata tumbuh bagus, dan bisa dipanen,” jelas Kepala Dinakikan setempat, Gundala Wijasena.
Diakuinya, Dinakikan memang bukan memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) menanam serta mengambangkan tanaman sayuran serta buah, tapi karena ada lahan yang bisa dimanfaatkan dibuatlah model green house.
Menurut Gundala, apa yang dilakukan karyawan Dinakikan Blora, merealisasi salah satu instruksi dari Kementrian Pertanian untuk membangun Ketahanan Pangan melalui kegiatan Obor Pangan Lestari (OPL).
Tumbuh Bagus
Sedangkan Dinakikan, juga mendapat tugas untuk ikut memgembangkan kegiatan Obor Pangan Lestari, yakni sebagai lokasi percontohan kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan pekarangannya.
“Sebagian tanaman selada dan sayuran sudah kami panen, perawatan ringan, tapi tumbuh bagus,” kata Kepala Dinakikan Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Tidak hanya sayuran dan buah, di pekarangan juga bisa dibuat kolam ikan atau untuk beternak, meski lahan terbatas (sempit, Red), ternyata bisa bermanfaat dan bisa dipanen.
Saat ini di belakang gedung Grha Rajakaya Dinakikan Blora, kata Gundala, ada green house untuk menanam selada, sawi sendok, stroberi dan tanaman sayuran lain dengan sistem hidroponik.
Di luar green house, juga ditanam sayuran, buah-buahan, kolam ikan dan ternak kambing. Tapi untuk di luar green house, ada tanaman sayuran dan buah menggunakan sistem aquaponik, dan tumbuh subur. “Warga Blora yang ingin melihat dan berminat menanam selada, bisa datang di kantor Dinakikan, kami bisa bantu informasi,” kata Gundala Wijasena.
Wahono-trs