blank
Dandim 0709 Kebumen Letkol Kav MS Prawira Negara Matondang meletakkan batu pertama pembangunan Jembatan Gantung di Sungai Luk Ulo, Rabu, 22/1. (Foto: Suarabaru.id/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Keluhan masyarakat dan anak sekolah yang tinggal di tepian Sungai Luk Ulo Kecamatan Pejagoan karena harus jalan memutar atau menyeberangi sungai untuk sekolah di Kota Kebumen akan segera teratasi.

Kodim 0709/Kebumen saat ini mulai membangun jembatan gantung yangmenghubungkan Kelurahan Panjer, Kecamatan Kebumen dengan Kecamatan Pejagoan. Peletakan batu pertama jembatan gantung itu dilakukan oleh Dandim 0709/Kebumen Letkol Kav MS Prawira Negara Matondong didampingi sejumlah perwira Kodim Rabu (22/1). Acara dihadiri Kepala Kelurahan Panjer Misbahul Munir, Muspika Kebumen dan masyarakat setempat.

Menurut Dandim 0709/Kebumen Letkol MS Prawira Negara Matondang, pembangunan jembatan gantung itu akan ditangani oleh masyarakat dibantu pihak TNI. Tujuannya melancarkan masyarakat yang tinggal di tepian Sungai Luk Ulo. Sebab selama ini banyak anak sekolah dan warga harus menyeberangi sungai terbesar di Kebumen itu untuk bersekolah atau bekerja di kota Kebumen.

Dandim berharap, dengan pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan Kecamatan Kebumen dan Kecamatan Pejagoan, bisa memperlancar akses masyarakat. Pembangunan jembatan itu ditargetkan selama beberapa bulan ke depan. Pihaknya memohon doa restu agar pekerjaaan jembatan gantung lancar dan selesai tepat waktu.

Kepala Kelurahan Panjer Misbahul Munir mengaku senang dengan pembangunan jembatan gantung tersebut. Sebab bisa menjadi sarana transportasi alternatif bagi sebagian pelajar dan masyarakat yang tinggal di tepi Sungai Luk Ulo dan setiap hari bepergian ke kota Kebumen.

Saat ini pekerjaaan telah dimulai dengan memasang bronjong berisi batu sebagai fondasi. Pekerjaan perataan tanah menggunakan alat berat dan pemasangan bronjong oleh masyarakat dibantu TNI. Warga pun menyambut lega dengan dibangunnya jembatan gantung tersebut.

Komper Wardopo