SOLO (SUARABARU.ID)- PT PLN Pesero mendorong petani beralih memanfaatkan pompa air bercatudaya listrik saat musim kemarau dari selama ini memenggunakan diesel penyedot air dalam mengoncori sawah.
Selain itu konsumen listrik tegangan menengah diharapkan bermigrasi kepada layanan premium. Hal ini mengingat ketersediaan listrik di Jateng dan DIY melimpah.
“Penggunaan pompa air bercatudaya listrik selain lebih murah juga tidak menimbulkan polusi. Adapun layanan premium memberikan jaminan pelanggan tidak akan mengalami pemadaman listrik,” kata General Manager (GM) PT PLN (Pesero) Unit Induk Distibusi Jateng dan DIY, Feby Joko Priharto ketika mendampingi Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo usai acara penyalaan pelanggan premium di rumah dinas Loji Gandrung Solo, Rabu (15/1).
Sosialisasi untuk menggunakan pompa air bercatudaya listrik, lanjut Feby Joko Priharto, terus dilakukan. Bahkan pihaknya juga mendorong pengusaha pemecah batu untuk beralih menggunakan peralatan bersumber catudaya listrik dari sebelumnya menggunakan genset berbahan bakar solar.
Alasan yang dikemukakan, penggunakan listrik untuk menggerakan pompa air dan peralatan lain mampu menekan biaya produksi. “Bila menggunakan motor diesel dibutuhkan setidaknya Rp3.000 untuk biaya produksi listrik per KWH. Sebaliknya kalau menggunakan listrik PLN hanya perlu biaya Rp1.500/KWH,“ bebernya.
Tawarkan Jaminan
Menyinggung jumlah konsumen listrik kategori pelanggan premium di Jawa Tengah dan DIY, diakui masih sangat sedikit. Di kalangan pemerintahan baru Rumah Dinas Wali Kota Surakarta Loji Gandrung yang menjadi pelanggan layanan premium.
Sejumlah jaminan ditawarkan kepada pelanggan listrik layanan premium, di antaranya tak akan terjadi pemadaman lebih dari 0,4 detik. “Aliran listrik bagi pelanggan premium disuplai dari dua sumber. Yakni dari dua gardu induk ataupun dari satu gardu induk tetapi berbeda trafo,” jelasnya.
“PLN juga akan membayar penalti manakala listrik pelanggan premium mengalami pemadaman aliran melebihi ketentuan. Besaran biaya pelanggan premium lebih tinggi sekitar 5 persen dari tarif biasa untuk per KWH,” sambung Feby.
Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo membenarkan pihaknya telah melakukan migrasi layanan listrik di Loji Gandrung menjadi premium. Layanan premium anti-pemadaman tersebut, kata Rudy, setelah rumah dinas, layanann listrik premium juga akan diterapkan di Balaikota Surakarta.
Dengan demikian para pegawai tidak perlu waswas tentang terrjadinya aliran listrik mati mendadak saat memberikan layanan kepada masyarakat.
“Harapan saya pengusaha di Solo khususnya pengusaha hotel wajib menggunakan layanan listrik premium. Sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penghuni. Serta penghuni hotel tidak takut terjadinya pemadaman aliran listrik mendadak,” jelasnya.
Bagus Adji/Lbc
