GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kabupaten Grobogan menyalurkan bantuan bagi korban banjir di Kecamatan Gubug. Bantuan tersebut diserahkan langsung Bupati Grobogan, Sri Sumarni di Posko Bencana Kecamatan Gubug, Selasa (14/1/2020).
Bantuan yang diberikan Pemkab Grobogan ini berupa 68 ton beras untuk warga yang terdampak banjir. Jika masih ada kekurangan jumlah beras ini, pihaknya akan melakukan suplai bantuan.
Dalam kesempatan itu, Sri Sumarni juga meminta kepada pihak terkait supaya menyelesaikan perbaikan infrastruktur, seperti tanggul yang jebol dan infrastruktur lainnya di wilayah yang terdampak banjir ini.
Pihaknya juga mengharapkan instansi kesehatan agar memberikan pelayanan yang maksimal kepada warga yang terjangkit penyakit akibat bencana banjir ini.
“Tadi kami mendapatkan laporan ada warga terdampak bencana yang diserang berbagai macam penyakit, seperti diare, gatal-gatal, hingga infeksi saluran pernapasan. Saya minta dinas terkait agar memberikan pelayanan yang maksimal. Selain itu, para kades juga harus lebih proaktif memperhatikan warganya. Jika ada yang butuh pertolongan, agar segera melaporkannya,” ujar Sri Sumarni.
Apresiasi
Melalui kegiatan ini, Sri Sumarni juga mengapresiasi semua pihak yang telah membantu penanganan bencana. Menurut dia, penanganan bencana tersebut menjadi contoh dalam menangani kasus bisa diselesaikan dengan cara bergotong-royong.
“Ini menjadi contoh, gotong royong dan keguyuban sangat penting. Dalam menangani permasalahan harus dilakukan bersama agar segera teratasi,” papar ibunda dari Indri Velawati ini.
Ditutup
Dalam kesempatan itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Grobogan, Endang Sulistyaningsih menjelaskan, posko darurat bencana yang digelar di Kantor Kecamatan Gubug sudah berakhir pada hari itu juga. Total kerugian dari bencana yang terjadi ada di 7 kecamatan, antara lain Gubug, Karangrayung, Godong, Penawangan, Kedungjati, Tanggungharjo dan Tegowanu mencapai Rp 14,7 Miliar.
Kerugian tersebut berdasarkan kerusakan areal persawahan dan infrastruktur. Tercatat, 3.126 Ha sawah ditanami padi dan 36,5 Ha lainnya merupakan lahan ersemaian yang rusak karena rendaman banjir. Di samping itu, 20 rumah roboh dan 46 rumah rusak berat.
“Masyarakat yang terdampak banjir lebih dari 64 ribu jiwa dan tersebar di 67 desa dari 7 kecamatan terjadinya banjir. Di samping itu, ada 25 sekolah yang terdampak bencana. Hewan ternak milik warga, terdiri dari 700 unggas dan 14 kambing mati,” ujar Endang, sapaan akrabnya.
Mantan Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Grobogan ini menjelaskan, ada 16 titik tanggul sungai yang tersebar di 6 desa mengalami jebol. Saat ini, tanggul tersebut masih dalam penanganan yang dilakukan BBWS Pemali Juana, Dinas Pusdataru Propinsi Jateng, dan DPUPR Kabupaten Grobogan.
Hana Eswe-wahyu