blank
Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo usai memimpin Apel Siaga Bencana di Plaza Manahan, Jumat (10/1). (suarabaru.id/lbc)

SOLO (SUARABARU.ID) – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDI Perjuangan sekaligus perayaan HUT ke-47 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, dipastikan tanpa kehadiran Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo.

Ketidakhadiran Ketua DPC PDIP Kota Surakarta tersebut memunculkan persepsi adanya ketegangan dan kerenggangan di internal PDIP Surakarta dengan DPP PDIP terkait memanasnya Pilkada Surakarta 2020.

Tidak hadir dalam acara mahapenting tersebut, Rudy memilih memimpin Apel Bersama Siaga Bencana 2020 Pemkot Surakarta bersama instansi terkait di Plaza Manahan, Jumat (10/1).

Rudy mengaku sudah ada perwakilan DPC PDIP Surakarta dan kepala daerah dari PDIP yang hadir dalam Rakernas 2020 tersebut. Perwakilan PDIP yakni Wakil Ketua Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Etty Iswara, Sekretaris DPC PDIP Surakarta, Teguh Prakosa, Sekretaris II Farimita Mawarta, dan Bendahara Johni Sofyan E. Sementara perwakilan kepala daerah diwakili Wakil Wali Kota Surakarta, Achmad Purnomo.

“Saya izin karena Solo masuk daerah rawan bencana dan hari ini ada giat Apel Bersama Siaga Bencana, jadi tidak bisa ditinggalkan. Tidak mungkin juga saya dan Purnomo sebagai kepala daerah pergi ke rakernas. Yang hadir dari Solo ada 30 orang, termasuk dari fraksi DPRD Surakarta,” ucapnya usai acara apel.

Rudy mengatakan pembahasan utama rakernas tentang program kerja selama 2020, meliputi penelitian pembangunan dan kebencanaan, dan lainnya. Ia mengakui sebagai kepala daerah yang diusung dari PDIP wajib menghadiri acara rakernas.

“Ini ada kepentingan lebih besar untuk tanggap bencana. Apalagi Solo dikategorikan rawan bencana. Jadi kalau nanti ada bencana saya dan Pak Purnomo lungo kabeh (pergi semua) kan lucu,” kata dia.

Siap Ditegur

Rudy mengaku siap ditegur Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri karena tidak hadir di acara rakernas tersebut. Rudy mengaku surat izin tersebut dititipkan kepada  Sekretaris DPC PDIP Solo Teguh Prakosa.

Ia mengaku baru kali pertama ini tidak menghadiri acara rakernas karena acaranya bersamaan dengan giat Apel Bersama Siaga Bencana di Solo, Jawa Tengah. Rudy mengaku siap menerima risiko apa pun jika ditegur karena ketidakhadiran di rakernas.

“Ya kalau ditegur, saya sampaikan saja. Tugas saya untuk kepentingan yang lebih besar. Paling nanti ditanya Ibu Mega, kok tidak datang kenapa? Saya jawab jadi Kepala Tanggap Bencana di Solo,” tegas Rudy.

Apel Siaga Bencana Solo merupakan apel gabungan yang diikuti Pemkot Surakarta, BPBD, SAR, relawan, TNI, Polri untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana di Kota Solo.

LBC