WONOSOBO(SUARABARU.ID) – Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Wonosobo, Dr KH Ngarifin Shidiq Alh MPdI meminta warga NU untuk selalu menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menguatkan wawasan kebangsaan.
“NKRI bagi NU merupakan harga mati. Tidak ada satu pihak pun yang bisa mengganggu keutuhan negara ini. Guna terus menjaga NKRI tetap kokoh berdiri, warga NU harus menguatkan wawasan kebangsaan. Bhineka Tunggal Ika harus dipegang kuat,” tegasnya.
Penegasan tersebut disampaikan pria yang juga menjadi dosen Universitas Sains Al Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah di Wonosobo, saat memberikan sambutan dalam acara “Pelantikan Bersama MWC NU, PRNU, PAC Muslimat dan PAC Fatayat NU Kecamatan Kaliwiro”.
Pelantikan yang dibarengkan dengan kegiatan “Pengajian Selapanan” tersebut dilangsungkan di kompleks Pondok Pesantren (PP) Daarut Taufiq Dusun Kalikowel Kelurahan Kaliwiro Kecamatan Kaliwiro Wonosobo, Minggu (29/12).
Pelantikan MWC NU dan PRNU Kecamatan Kaliwiro dilakukan Ketua Tandiziyah PCNU Wonosobo Dr KH Ngarifin Shidiq Alh MPdI, PAC Muslimat NU oleh Wakil Ketua PC Muslimat NU Hj Dra Sri Lestari dan PAC Fatayat NU oleh Ketua PC Fatayat NU Wonosobo Haryati S Ag.
Penguatan Organisasi
Menurut Ngarifin, warga NU itu jumlahnya sangat banyak sekali. Penguatan ideologi dan amaliah ahli sunnah waljamaah (aswaja) dengan berpedoman pada Alquran, Hadist, Ijma dan Qiyas yang berpedoman pada 4 imam madzhab harus terus dilakukan.
“Saat ini banyak paham ke-Islaman yang berupaya membenturkan dengan ideologi NU. Jika ideologi aswaja tidak dikuatkan di kalangan warga NU, bisa membahayakan. Karena itu, konsolidasi di kalangan NU di akar rumput harus terus digalakan,” ajaknya.
Selain menghadapi tantangan pelemahan ideologi NU, imbuhhya, warga NU juga dihadapkan pada masalah kemandirian di bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Jika sektor ekonomi, pendidikan dan kesehatan kuat, maka NU akan semakin mandiri.
“Melalui Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, perguruan tinggi NU, Rumah Sakit NU dan Lembaga Keuangan Syariah NU, proses pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) di sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi akan berjalan dengan baik,” sebutnya.
Penguatan kelembagaan NU, tambahnya, dilakukan dengan proses pengkaderan dan terbentuknya kepengurusan NU dan badan otonom (Banom) dari tingkat Ranting, Anak Cabang dan Cabang secara rutin. NU secara jamaah dan jamiyah harus sama-sama kuat.
Muharno Zarka/mm