blank
Bupati Wonogiri Joko Sutopo (duduk lesehan di tengah baris depan), foto bersama para Mapres penerima bantuan dana kuliah.
WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Menurut Programe for International Student Assessment (PISA), angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia memiliki score 0,6, menempati peringkat 116 dari 189 negara. Kemudian nilai kemampuan membaca dan matematika bangsa Indonesia, masing-masing berada di posisi 72 peringkat dunia dari 78 negara. Untuk kemampuan sains-nya menempati rangking 70.

Demikian dikemukakan Prajamukti Adhidewa Triwinasis (Raja), Mahasiswa Fakultas Ekonomika Bisnis (FEB) jurusan Manajemen UGM Yogyakarta, Kamis (26/12), saat tampil mewakili 461 mahasiswa berprestasi (Mapres) Wonogiri penerima penghargaan bantuan dana kuliah di jenjang universitas. Bantuan diberikan oleh Pemkab Wonogiri melalui APBD Tahun 2019.Raja, mahasiswa di kelas Internasional UGM ini, memiliki banyak prestasi akademik. Yakni menjadi menjadi International Participant pada ajang International Summer University 2019, yakni program kerjasama FEB UGM Yogyakarta dan Vienna University of Economics and Business Austria. Mahasiswa peraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)  3.73 ini, meraih medali perak dalam ajang GCIEPO di Kenya Afrika 2017, juga meriah medali perak dalam ajang GENIUS di Amerika 2017.
blank
Mahasiswa FEB Jurusan Manajemen UGM Yogyakarta, Prajamukti Adhidewa Triwinasis (Raja), tampil berpidato mewakili 416 Mapres penerima bantuan dana kuliah dari Pemkab Wonogiri.


Peraih Medali:
Sebagai aktivis kampus, Raja, saat ini menjabat sebagai Chairman (Ketua) di Himpunan Jurusan Manajemen, Ikatan Keluarga Mahasiswa Manajemen (IKAMMA) FEB UGM. Juga menjabat sebagai Sekretaris Keuangan di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) PT UGM sejak 2019. Berikut menjadi peserta U.Labx Leading from the Emerging Future MOOC pada Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI), yaitu program kepemimpinan dari Pemerintah Amerika Serikat. Sebagai Student Representative mewakili Departemen Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, dalam kegiatan reakreditasi nasional BAN-PT. Pernah menjabat sebagai Liaison Officer pada kegiatan UGM Jazz, yakni konser musik jazz kampus terbesar dan pertama di Indonesia.

Acara yang digelar di Pendapa Kabupaten Wonogiri, dihadiri Bupati Joko Sutopo, Wakil Bupati Edy Santosa, Ketua DPRD Setyo Sukarno, Dandim 0728 yang diwakili Pasipers Letda (Ctp) May Indra, Kapolres yang diwakili Wakapolres Kompol Adi Nugroho beserta jajaran Forkompinda. Juga hadir para pimpinan dinas terkait, para Kepala Sekolah (Kasek), para Camat, Ketua-ketua Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan para orang tua Mapres.

Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Wonogiri, Dr Yuli Bangun Nursanti, menyebutkan, awalnya ada sebanyak 993 mahasiswa pemohon bantuan dana kuliah. ”Tapi yang kemudian lolos seleksi dan memenuhi syarat hanya sebanyak 461 mahasiswa,” jelas Yuli Bangun Nursanti. Masing-masing Mapres mendapatkan bantuan dana kuliah masing-masing Rp 12 juta per tahun. Total dana penghargaan yang diberikan kepada Mapres sebanyak Rp 5,82 miliar.

blank
Wakapolres Wonogiri Kompol Adi Nugroho (kiri), berkenan ikut menyerahkan bantuan dana kuliah bagi para Mapres.(Foto: Humas Pemkab)


Kualitas SDM:
Kata Yuli Bangun, tujuan pemberian penghargaan ini untuk meringankan biaya kuliah bagi mahasiswa yang memiliki prestasi akademik. Supaya mereka tetap dapat melanjutkan kuliah di perguruan tinggi, tanpa terkendala oleh masalah ekonomi. ”Ini untuk pengembangan peran sosial dan intelektual, sebagai upaya meningkatkan akses pendidikan dan memberikan kesempatan belajar bagi mahasiswa berprestasi, dalam rangka meningkatkan kualitas SDM di Kabupaten Wonogiri,” jelas Yuli Bangun Nursanti.

 

Para Mapres penerima bantuan dana kuliah tersebut, terdiri atas 144 mahasiswa yang Tahun 2018 telah menerima, terdiri atas mahasiswa program S1 sebanyak 141 dan program S2 sebanyak 3 mahasiswa. Kemudian kuota baru sebanyak 317 di Tahun 2019 ini, terdiri atas 254 mahasiswa program S1 umum dan S1 program pendidikan agama sebanyak 47 mahasiswa, serta program S2 sebanyak 18 mahasiswa.

Ikut memberikan sambutan, Bupati, Wakil Bupati dan Ketua DPRD Wonogiri. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyatakan, angka kemiskinan di Kabupaten Wonogiri masih bertahan di angka 10,25 persen. Di awal kepemimpinannya angka kemiskinan di Wonogiri mencapai 13,2 persen, kemudian turun menjadi 12,98 persen dan sekarang sebesar 10,25 persen.
blank
Bupati Wonogiri Joko Sutop[o (kiri) menyampaikan sambutan pada acara penyerahan bantuan dana kuliah Tahun 2019 bagi para Mapres.(Foto: Humas Pemkab)

Predikat The Best:
Lilitan kemiskinan ini, telah berdampak pada cara berpikir masyarakat. Menyikapi ini, duet kepemimpinan Joko Sutopo-Edy Santosa, telah melakukan gebrakan menggratiskan beaya sekolah di jenjang pendidik dasar (SD sampai SMP), disusul pemberian penghargaan kepada para Mapres yang memiliki predikat the best. Ini semua, tandas Bupati, dilakukan dalam upaya memberikan jaminan terselenggaranya pendidikan yang berkualitas. ”Omong kosong kita menginginkan adanya peningkatan kualitas pendidikan, bila pemerintah tidak ikut hadir di dalamnya,” tegas Bupati.Pada Tahun 2020, Pemkab Wonogiri akan memberikan bantuan gratis seragam sekolah kepada semua murid. Hadirin spotan menyambutnya dengan tepuk tangan riuh. ”Terima kasih tepuk tangannya, kalau soal gratis tepuk tangannya meriah,” ujar Bupati. Kepada para penerima bantuan dana kuliah Mapres, Bupati berharap kelak dapat memberikan kontribusi ikut memajukan pembangunan Wonogiri.
Bambang Pur

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini