blank
Petugas PT Ketreta Api Indonesia (PT KAI) melaksanakan pembenahan jalur rel KA cepat double track Jakarta-Surabaya di kompleks Stasiun Randublatung, Blora. (Foto : SB/Wahono)

BLORA (SUARABARU.ID) – Untuk keperluan Natal dan Tahun Baru  (Nataru) 2020, Kepolisian Resor (Polres) Blora, Jawa Tengah,  tidak hanya konsentrasi di jalan raya, dan pemusatan massa. Stasiun kereta api (KA) juga dalam pengamanan khusus.

Bahkan tidak hanya di stasiun, sekitar 15 perlintasan KA jalur cepat double track (rel ganda) tanpa palang pintu, juga menjadi perhatian tersendiri dengan melakukan pantauan rutin dan menempatkan relawan warga setempat.

“Agar tidak terjadi kecelakaan, kami gandeng relawan untuk mengamankan perlintasan KA tanpa palang pintu,” tandas Kapolres Blora, AKBP Antonius Anang Tri Kuswindarto SIK, MH, Kamis (29/12/2019).

Menurutnya, pengecekan jajarannya saat ini masih terdapat sekitar 15 dari 26 titik perlintasan KA di Blora tanpa pengaman palang pintu, tersebar Kecamatan, Jati, Randublatung, Kedungtuban, dan Cepu.

Makan untuk pengamanan Nataru, Polres bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), dan institusi terkait untuk mengamankan semua Stasiun dan perlintasan tanpa palang pintu maupun yang berpalang pintu.

blank
Inilah Salah satu dari 15 jalur KA tanpa palang pintu di Blora. Warga harus berhati-hati dan waspada saat melintas di perlintasan tanpa palang pintu seperti ini. (Foto : SB/Wahono)

Empat Stasiun

Dijelaskan, Stasiun  PT KAI di Blora terdiri  Stasiun Cepu (Kecamatan Cepu), Stasiun Kapuan (Kecamatan Kedungtuban), Stasiun Randublatung (Kecamatan Randublatung), dan Stasiun Doplang (Kecamatan Jati).

“Di Blora ada empat stasiun, kami amankan bersama kawan-kawan TNI baik sebelum, hari H dan setelah Nataru,” katanya.

Terkait pengecekan dan pengamanan jalur KA, dilakukan bersama institusi terkait, terutama di perlintasan tanpa palang pintu, tujuannya jangan sampai terjadi kecelakaan fatal yang merenggut korban jiwa.

Kapolres Blora menambahkan, Polsek yang wilayahnya terdapat perlintasan KA tanpa palang pintu dan yang berpalang pintu, diperintahkan untuk rajin memantau dan mengamankannnya.

“Titik perlintasan KA tanpa palang pintu kami nilai rawan laka, dan harus diamankan,” tandasnya Anang.

Untuk kelancaran pengamanan, jajarannya berkoordinasi dengan perangkat desa atau kelurahan agar Linmas (Hansip) dan relawan terdekat membantu pengamanan perlintasan KA cepat Jakarta-Surabaya dan yang tanpa palang pintu.

Wahono/mm