WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Rumah milik Ny Sutinem dan bangunan gudang pupuk milik Paidi, Selasa dinihari (17/12), ludes terbakar. Pemicu kebakaran yang terjadi di Dusun Semanding RT 1/RW 1, Desa Sendangrejo, Kecamatan Baturetno (50 Kilometer arah selatan Kota Wonogiri) ini, diduga berasal dari api bludukan (perapian) di dekat kandang ternak.
Komandan Operasional Search And Resque (SAR) Kabupaten Wonogiri, Wisnu, Selasa (17/12), menyatakan, kebakaran tersebut berlangsung pukul 01.30. Titik api penyebab kebakaran, berasal dari perapian atau bludukan di dekat gudang. Lazimnya petani ternak pedesaan, selalu melengkapi bludukan di tepi kandang, sebagai sarana penghangat ternak piaraannya dan pengusir nyamuk.
”Tapi bludukan yang apinya menyebabkan kebakaran kali ini, ternyata bukan berasal dari perapian kandang ternak, melainkan perapian yang biasa dipakai untuk proses pembuatan pupuk,” jelas Winsu. Begitu mendapatkan informasi terjadi kebakaran, para relawan SAR di Kecamatan Baturetno, Wonogiri, dinihari itu pula langsung mendatangi lokasi, untuk memprakarsai pemadaman.
Mudah Terbakar:
Mereka dibantu pamong desa, pemuda, tokoh warga dan masyarakat di Dusun Semanding. Upaya pemadaman amukan jago merah, terkendala karena di lokasi tidak tersedia air dan alat pemadam kebakaran. Tindakan darurat yang dilakukan, menggunakan peralatan seadanya, dan mengupayakan agar api tidak meluas membakar rumah-rumah warga yang ada di sekitarnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, Joko Santosa SIP, menyatakan, satu regu Damkar pimpinan Suparno, telah dikirimkan ke lokasi untuk melakukan penuntasan pemadaman. Hasil pendataan regu Damkar, menemukan api telah membakar rumah Ny Sutinem dan gudang milik Paidi. Di dalam gudang, tersimpan pupuk dan kayu yang mudah dilalap api.
Jajaran Polsek dan Koramil Baturetno, juga ikut mendatangi lokasi kebakaran, untuk membantu melakukan pemadaman. Mencermati kasus kebakaran ini, Kepala UPTD Damkar Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, mengimbau kepada warga masyarakat, jangan meninggalkan api ketika tidur. Kebakaran di Baturetno ini, terjadi karena bara api bludukan berkobar tidak terkendali, karena pembuat apinya tidur pulas sejak menjelang tengah malam. ”Demi amannya, mestinya ketika akan ditinggal tidur, api bludukan bijaksana untuk dipadamkan lebih dulu,” ujar Joko Santosa.
Bambang Pur