blank
Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) kuliner 'SS 360' memperlihatkan produk makanan Soto Lamongan yang menjadi ikon di rest area KM360 B Tol Semarang-Batang

BATANG (SUARABARU.ID) – PT Jasa Marga Persero (Tbk), melalui anak usahanya PT Jasa Marga Restarea Batang, memfasilitasi tepat berdagang bagi 36 pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, di tempat istirahat (rest area) Wisata KM360 B Tol Semarang-Batang.

“Sejak dibangun setahun terakhir dan diresmikan operasionalnya mulai hari ini, sudah terhimpun 36 pelaku UKM yang berdagang di rest area 360,” kata Direktur Utama PT Jasa Marga Restarea Batang, Irwan Artigyo Sumandio, di Semarang, Sabtu sore.

Rest area yang berdiri pada lahan seluas 7,6 hektare itu, seluas 1.300 meter per segi menampung sejumlah pengusaha kuliner, oleh-oleh, hingga konveksi.

Selain menampung UKM, terdapat pula zona kuliner premium yang ditempati tujuh pengusaha di luar Kabupaten Batang. “Pengusaha UKM ini berasal dari Kabupaten Batang, mereka berjualan makanan, minuman, pakaian hingga oleh-oleh khas daerah,” katanya.

Irwan mengatakan pelaku UKM binaan PT Jasamarga Related Business (JMRB) itu direkrut selama sebulan dari total 100 pendaftar. Tingginya peminat usaha di rest area dipengaruhi jumlah lintasan kendaraan di Tol Semarang-Batang yang tercatat mencapai hingga 20.000 unit kendaraan per hari.

Selain itu, tempat peristirahatan peraih rekor MURI dengan fasilitas layanan terbanyak itu berada di lintasan ‘titik lelah’ pengendara pada perbatasan Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tidak kurang dari 51 fasilitas disiapkan bagi pengunjung rest area, mulai dari layanan standar hingga kebun binatang mini dan sarana olahraga.

“Prediksi kami pada libur Natal dan Tahun Baru nanti terjadi pada 15 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020 sekitar dua sampai tiga kali lipat lalu lintas kendaraan harian,” katanya.

Salah satu pelaku UKM asal Kabupaten Batang Susi Susianti, penghuni kios kuliner SS 360 mengaku sangat diuntungkan berjualan di rest area KM360 B. “Biasanya sehari saya siapkan 50 porsi soto Lamongan dan ayam goreng, kadang kurang juga,” katanya.

Tingginya potensi pendapatan ekonomi di lintasan tol membuat dirinya memutuskan menempati tiga kios sekaligus di rest area tersebut. “Sudah ada tiga kios di sini, sebab potensi untungnya menjanjikan,” ujarnya

Antara-w

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini