blank
Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz membuka Workshop Dewan Riset Daerah tentang Pengelolaan Sampah dan Peluang Bandara Kulonprogo di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Kamis 28/11.(Foto:Suarabaru.id/Ist)

KEBUMEN – Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz meminta Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Kebumen mengkaji secara menyeluruh terhadap kehadiran Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) bagi daerahnya.

Menurut Bupati, keberadaan Bandara YIA merupakan peluang besar yang harus ditangkap. Pihaknya berharap kajian DRD Kebumen itu mampu membahas secara menyeluruh dalam aspek pembangunan infrastruktur, SDM, pendidikan, ekonomi, hingga pariwisata. Dia berharap, kajian tersebut dapat menjadi rujukan kajian berikutnya tentang kebijakan yang harus diambil oleh Pemkab Kebumen.

Hal itu disampaikan Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz pada Workshop DRD Kabupaten Kebumen tentang Kajian Edukasi Pengelolaan Sampah dan Kesiapan Kabupaten Kebumen dalam Menangkap Peluang Keberadaan YIA, di Pendopo Rumah Dinas  Bupati Kebumen Jalan Mayjen Sutoyo 1, Kamis 28 November 2019.

Pada workshop itu, DRD Kebumen menyampaikan hasil kajian terkait pengelolaan sampah di Kabupaten Kebumen dan kesiapan dalam menangkap peluang keberadaan Bandara YIA. Acara dihadiri Kepala Dinas Perumahan, Permukiman dan Lingkungan Hidup Edi Rianto dan Ketua Dewan Riset Daerah Kabupaten Kebumen Drs H Cholidy Ibhar MA serta para peneliti lain.

Bupati Kebumen menyampaikan, terhadap pengelolaan sampah, Kabupaten Kebumen memiliki pengalaman gagal dalam meraih penghargaan Adipura. Salah satu penyebabnya dari pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah harus menjadi perhatian bersama.”Saya mengapresiasi kreativitas masyarakat yang mampu mengolah sampah menjadi lebih produktif, termasuk sekolah-sekolah Adiwiyata serta sekolah yang telah mampu mengelola sampahnya sendiri menjadi sesuatu yang bernilai,”ucap Bupati.

Menurut Yazid Mahfudz, Pemkab Kebumen telah memiliki regulasi terkait pengelolaan sampah. Yaitu melalui Perda Nomor 34 Tahun 2011, Perda Nomor 6 Tahun 2012, dan Pergub Nomor 46 Tahun 2018. Namun sampah belum juga tertangani dengan baik. Bahkan pengelolaannya baru 11 persen dari produk sampah di Kebumen. Membudayakan membuang sampah pada tempatnya belum sepenuhnya diimplementasikan oleh masyarakat.

Bupati menyatakan, kajian penanganan sampah tersebut bisa menjadi evaluasi program kebijakan pengelolaan sampah di Kabupaten Kebumen. Melalui kajian itu, ia berharap dapat memberikan solusi yang tepat untuk kesejahteraan masyarakat. “Saya berpesan agar kajian ini jangan sampai kontra produktif hanya pada tataran identifikasi masalah semata,”ujar Bupati.

Suarabaru.id/Komper Wardopo