Saatnya Gotong Royong Untuk Palestina
Oleh:
Ira Alia Maerani & Richie Mahaindra
PANCASILA sebagai ideologi, dasar negara, dasar nilai, dasar problem solving, dasar etika dan dasar filosofi negara Republik Indonesia sarat dengan nilai-nilai mulia. Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa; Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; Persatuan Indonesia; Musyawarah; dan Keadilan Sosial. Nilai keadilan sosial identik dengan gotong royong yang sangat bercelup Indonesia. Mengambil sari pati nilai-nilai dari budaya bangsa Indonesia yang guyub rukun dalam harmoni kebhinekaan. Dipayungi oleh rasa cinta dan sayang atas dasar nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Mengharap ridho Sang Ilahi dalam setiap perkataan dan perbuatan.
Implementasi nilai-nilai Pancasila diuji ketika rasa kemanusiaan kita terusik. Tragedi kemanusiaan menimpa sesama manusia lainnya di bumi Palestina. Terdapat penindasan manusia oleh manusia lainnya. Kepedulian dan empati kita diuji. Saatnya gotong royong bahu membahu menolong mereka yang tersakiti.
Dalam rangka menunjukkan kepedulian dan empati pada sesama, mahasiswa Unissula mengimplementasikan teori yang didapat dari bangku kuliah dengan aksi peduli kemanusiaan rakyat Palestina. Berharap ridho Allah, mereka mengusik “zona nyaman” teman-temannya yang tidak tahu, tidak peduli, tidak empati dengan kondisi rakyat Palestina yang memprihatinkan. Mahasiswa UNISSULA dari beberapa fakultas bersama Lembaga Amil Zakat Infak dan Sodaqoh (LAZIS) Sultan Agung mengumpulkan dana kemanusiaan untuk rakyat Palestina.
Aksi mereka juga ditopang pengetahuan bahwa Negara Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia puluhan tahun silam. Negara Palestina yang menggenapi syarat pembentukan negara dimana tidak cukup adanya rakyat, wilayah, pemerintahan yang berdaulat saja. Tetapi perlu pengakuan negara lain. Nah, Negara Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia.
Nilai Gotong Royong, Bercelup Indonesia
Nilai gotong royong merupakan salah satu nilai khas yang dimiliki oleh rakyat Indonesia yang menyukai kerukunan, keharmonisan, tolong menolong dalam kebhinekaan. Nilai yang sangat bercelup Indonesia.
Nilai gotong royong ini pun diformulasikan dalam TAP MPR No. I/MPR/2003 tentang Peninjauan Terhadap Materi dan Status Hukum Ketetapan MPRS dan MPR RI Tahun 1960. Paparan Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia termasuk diantaranya adalah mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan; Mengembangkan sikap adil terhadap sesama; Menghormati hak orang lain; Suka memberi pertolongan.
Implementasi semangat gotong royong dalam rangka mencapai keadilan sosial ini sejatinya tidak hanya hadir di lingkungan sekitar kita. Akan tetapi semangat gotong royong diharapkan juga nampak ketika rasa kemanusiaan diusik. Ketidakadilan terjadi. Kebodohan dibiarkan.
Jika di wilayah sekitar membutuhkan bantuan baik dalam wujud materi, tenaga maupun lainnya sebagai anak mileneal diharapkan kepeduliaan dan tanggung jawab sosialnya untuk andil membantu. Gotong royong membantu membersihkan lingkungan sekitar; membantu tetangga yang sedang mengalami musibah kematian; membantu pembuatan lapangan volley; urun rembug perayaan 17 Agustus; halal bihalal; dan sebagainya.
Hal penting lainnya yang tidak boleh dilupakan sebagaimana amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah semangat untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan soial. Semangat untuk itu maka aksi kepedulian dan empati terhadap rakyat Palestina yang mengalami tragedi kemanusiaan ini dilupakan mahasiswa Unissula dalam bentuk penggalangan dana kemanusiaan. Aksi ini bekerja sama dengan Lazis Sultan Agung sebagai lembaga amil zakat, infak dan shodaqoh yang akan menyalurkan kepada mereka yang berhak menerimanya.
Aksi gotong royong dan tolong menolong membantu meringankan nestapa rakyat Palestina ini seperti diperintahkan oleh ALLAH SAW dalam Al-Qur’an surat Al Ma’idah Ayat 2. Perintah Allah sangat jelas untuk saling tolong menolong dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.
Semangat gotong royong ini dibangun dalam rangka membangun masyarakat dunia yang damai, adil dan sejahtera. Jangan sampai muncul perpecahan dan perselisihan didalamnya. Amanah untuk tidak bercerai berai dan berselisih ini diatur dalam Al Qur’an Surat Al Imron Ayat 105.
Untuk itu, dalam rangka menjaga perdamaian dunia, tolong menolong dalam kebaikan dan melaksanakan perintah Al Qur’an dan Pancasila, sudah sewajarnya semangat gotong royong dibangun dalam rangka menolong rakyat Palestina yang sedang mengalami tragedi kemanusiaan ini. (Dr. Ira Alia Maerani, S.H., M.H., dosen Fakultas Hukum UNISSULA & Richie Mahaindra, mahasiswa Fakultas Teknik Industri UNISSULA)
Suarabaru.id