blank
Rumah Makan Empal Gentong Bu Nur ini, terletak di Jalan Cangkring 2, Cirebon. Juru masak (koki) sibuk merajang daging empal yang telah empuk untuk disajikan ke pembeli.

CIREBON – Empal Gentong adalah makanan khas masyarakat Cirebon, Jawa Barat. Kuliner ini mirip dengan gulai (gule) yang dimasak menggunakan kayu bakar di dalam gentong (periuk atau kwali yang terbuat dari gerabah tanah liat). Rasanya nendhang, lezatnya menggoyang lidah. Bahan utamanya, daging sapi beserta jerohan (usus, babad), serta kikil (kulit daging yang menempel di kaki sapi).

Selain menggunakan kayu bakar dan gentong, makanan ini disajikan dengan tambahan pelengkap rajangan daun kucai (Allium tuberosum), ditambah serbuk sambal cabai kering yang digiling halus. Empal Gentong dapat disajikan dengan nasi atau lontong. Lontong, dibuat dari beras yang dimasukan kedalam daun pisang yang sudah dibentuk silinder, kemudian direbus selama 4 jam.

Sebagai salah satu kuliner yang memiliki cita rasa yang sangat menggoda dan menggoyang lidah, Empal Gentong menjadi buruan para wisatawan yang berkunjung ke Cirebon, Jabar. Empal Gentong Cirebon, memiliki tampilan layaknya gulai dengan potongan daging sapi yang teksturnya empuk. Kuliner ini makin lezat, ketika kuahnya diolah di dalam gentong tua (yang sudah lama biasa dipakai memasak Empal Gentong).

Di rumah makan Empal Gentong milik Bu Nur, di Jalan Cangkring 2 Nomor: 45, Cirebon, pelayan menawarkan ada dua jenis menu Empal Gentong. Yakni yang rasa gulai dengan kuah santan warna kekuning-kuningan, atau Empal Gentong menu asem dengan kuah bening. Masing-masing memiliki pilihan varian, yakni ada yang khusus empal daging, atau yang dicampur jerohan. Pelangkapnya pun boleh memilih nasi atau lontong. Seporsi Empal Gentong plus minum air jeruk panas ditambah dua kerupuk aci, taripnya Rp 40.500,-.

blank
Empal Gentong kuah santan kekunin-kuningan, siap disajikan ke pembeli. Disertakan pula rajangan daun kucai dan taburan irisan brambang goreng.

Ketika disajikan di meja makan, peminat dapat menambahkan bubuk sambel cabe kering dan kecap, serta perasan air jeruk yang telah disajikan dalam irisan tipis-tipis. Bahkan dapat dipadukan dengan sate (sapi) bakar bumbu kecap.

Di Cirebon, Jabar, sangat mudah untuk menemukan warung yang menjajakan menu Empal Gentong. Mulai dari restoran atau rumah makan kelas gedong, kedai kecil di kios-kios pinggir gang, dekat pasar, bahkan ada yang dijajakan kelilingan mekakai gerobak dorong. Di Pasar Hewan Ciledung, Cirebon, juga ada warung Empal Gentong yang dilengkapi dengan menu sate bakar. Di lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) Alun-alun Keraton Kasepuhan, Cirebon, juga ada yang menjajakan menu kuliner Empal Gentong.
Banyak warung Empal Gentong di Cirebon yang laris dan populer serta menjadi jujukan (tujuan) para wisatawan pecinta kuliner.

Seperti Empal Gentong Amarta dan milik Haji Apud yang berada di Jalan Ir Juanda Battembat Nomor: 37 dan 24 di Cirebon. Haji Apud, punya dua cabang di Jalan Tuparev dan di Trusmi. Rumah Makan Empal Gentong milik Bu Dharma di Jalan Diponegoro, Cirebon, juga laris dibanjiri pengunjung. Warung Makan Emnpal Gentong Krucuk milik Mang Kojek, terletak di Jalan Fatahillah, Desa Weru, Kecamatan Weru, Cirebon, juga menyajikan pilihan menu Empal Gentong yang dapat dicampur dengan kikil dan tulang muda.

blank
Empal gentong kuah bening. Tak memakai kuah santan, tapi rasanya enak dan lezat serta menggoyang lidah.

Resep Empal Gentong bahannya dari daging sapi, jerohan, kikil dan tulang muda, santan kelapa, cabai rawit, cengkeh bubuk, kayu manis, pekak (bunga lawang), kapulaga, daun salam, daun jeruk, lengkuas, serai, garam, gula Jawa, Memasaknya memakai air, dan minyak goreng diperlukan untuk menumis bumbu yang telah dihaluskan. Terdiri dari bawang merah, bawang putih, kemiri dan ketumbar sangrai, jinten, lada, jahe, kunyit bakar.

Saat disajikan di meja makan, tambahkan pelengkap irisan daun kucai atau daun bawang, taburkan bawang iris goreng, perasan air jeruk nipis. Lengkapilah dengan krupuk aci atau emping mlinjo goreng, serta sate bakar bumbu kecap. Dijamin sedap mak nyuuus, rasanya nendhang menggoyang lidah.
suarabaru.id/Bambang Pur