blank

KUDUS – Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) menggelar bakal melakukan screening khusus bagi sekitar 20 ribu buruh pabrik di wilayah Kabupaten Kudus. Upaya tersebut dilakukan untuk mendeteksi sekaligus mencegah penyebaran HIV AIDS di Kabupaten Kudus yang saat ini kondisinya mulai mengkhawatirkan.

Anggota Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kudus Eni Mardiyanti mengungkapkan, screening tersebut dilakukan dengan menyasar pabrik-pabrik besar yang memiliki jumlah buruh banyak. “Kegiatan ini kami lakukan selama sebulan penuh mulai 12 November lalu hingga sebulan ke depan,”kata Eni, Minggu (17/11).

Menurut Eni, data yang ada, penyebaran HIV AIDS di Kudus sudah dalam tahap memprihatinkan. Selama dasa warsa terakhir ini, tercatat sekitar 1000 penderita HIV AIDS yang terdeteksi di Kabupaten Kudus. Dari jumlah tersebut, separuh diantaranya ditemukan di kurun waktu setahun terakhir.

Sebagai sebuah fenomena gunung es, maka jumlah penderita HIV AIDS di Kudus diyakini jauh lebih banyak dari angka tersebut. Oleh karena itu, upaya deteksi serta edukasi harus terus dilakukan untuk mencegah HIV AIDS terus berkembang.

“Sebagian besar penderita berada pada usia produktif, bahkan diantaranya ada yang masih belajar di bangku sekolah. Oleh karena itu, screening yang kami lakukan menyasar para pekerja usia produktif,”tambah Eni.

Menurut Eni, sekitar 90 persen penemuan kasus HIV di Kabupaten Kudus baru terdeteksi setelah pengidapnya telah masuk fase AIDS.  Hal tersebut pun berdampak pada penanganan kasus HIV di Kota Kretek yang selama ini dirasa tidak bisa berjalan dengan maksimal.

Untuk langkah lanjutan guna menangani masalah ini, pihaknya akan bekerja sama Pemkab Kudus untuk mencari kasus HIV dengan menggelar kegiatan screening kesehatan. Masyarakat Kota Kretek pun diharapkan bisa turut menyukseskan kegiatan yang bersifat baik ini.

“Masyarakat maupun segenap unsur lainnya diharapkan mengikuti pemeriksaan rutin juga,” katanya.

Melalui screening kesehatan, Eny mengharapkan target zero infeksi baru, zero diskriminasi dan zero stigma tercapai di Kudus. Dengan begitu angka penularan HIV AIDS bisa ditekan semaksimal mungkin. “Ini perlu kesadaran bersama dari semua elemen. Jangan takut ikut screening karena khawatir stigma negatif,”tandasnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Joko Dwi Putranto melalui Sekretaris dinas Ruddy menjelaskan, kegiatan skrening kesehatan masal akan dilaksanakan selama satu bulan penuh mulai 12 November kemarin  hingga 11 Desember mendatang. “Untuk sasaran akan menyasar ke usia produktif dengan target 20 ribu orang,” katanya.

Selain menggandeng KPAD , pihaknya juga akan merangkul sejumlah perusahaan di Kabupaten Kudus. Dengan demikian, selain pekerja, masyarakat umum maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Kudus dapat melakukan pengecekan kesehatan secara gratis. “Jadi tidak terbatas di satu ruang lingkup saja,” terangnya.

Suarabaru.id/Tm