WONOGIRI – Ada indikasi telah terjadi degradasi dalam upaya melestarikan dan mengembangtumbuhkan budaya Indonesia. Pemicunya, karena kuatnya benturan pengaruh budaya asing, dan sikap abai generasi muda bangsa di Tanah Air, yang menyebabkan kiat untuk melestarikan budaya bangsa menjadi luntur.
Pokok pemikiran tersebut, Rau (13/11), mencuat dalam acara sarasehan pemuda dan budaya yang digelar di ruang Kahyangan komplek pekantoran Sekretariat Pemkab Wonogiri. Kabag Kesra Pemkab Wonogiri, Mubarok, menyatakan, sarasehan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan wawasan tentang nilai- nilai luhur serta sejarah budaya bangsa Indonesia.
Indonesia, tandas Mubarok, banyak memiliki potensi budaya yang adi luhung, termasuk budaya sopan santunnya, keramah-tamahannya, sikap saling menghargai dalam menerima keberagaman. Tapi irinonisnya, tandas Mubarok, akhir-akhir ini pemahaman tentang nilai-nilai luhur budaya bangsa itu, diindikasikan sudah mulai luntur. Itu terjadi, karena dampak dari kuatnya pengaruh budaya asing yang masuk dan berkembang di Indonesia.
”Untuk itu, kami mengharapkan melalui sarasehan atau simposium yang dilaksanakan pada hari ini, kita sebagai pemuda generasi penerus bangsa, agar mampu menjaga dan meletarikan budaya-budaya yang kita miliki,” tegas Mubarok. Kiat untuk menjaga, melestarikan dan mengembangsuburkan budaya bangsa, itu menjadi tanggung jawab kita bersama.
Ikut hadir menjadi nara sumber, Kasdim 0728 Wonogiri Mayor (Inf) Nurul Muthahar. Mewakili Dandim, Mayor (Inf) Muthahar, menyampaikan materi ”Penguatan jati diri pemuda untuk menjaga keutuhan NKRI.” Untuk menjaga NKRI, tandas Kasdim, para pemuda harus mempunyai modal dasar bela negara. Nilai-nilai yang terkandung dalam bela negara, meliputi cinta pada Tanah Air, rela berkorban, dan yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara.
Implementasi bela negara, dapat dilakukan melalui pendidikan kewarganegaraan, pendidikan militer secara wajib dan sukarela, dan juga melalui pengabdian sesuai dengan profesi masing-masing. Diungkapkan, mayoritas generasi muda sekarang, secara umum mengalami degradasi pada nilai-nilai nasionalisme, yang disebabkan oleh sikap diri pribadi dan lingkungannya. Pengaruh negatif dari globalsasi, hendaknya dapat dihindarkan dan harus diantisipasi, supaya tidak kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.
Untuk itu, diperlukan langkah antisipasi dengan menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, cinta produk dalam negeri, menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya, melaksanakan ajaran agama dengan baik, dan selektif terhadap pengaruh globalisasi.
Kasdim berharap, generasi muda harus mampu menjadi pewaris nilai-nilai luhur budaya bangsa dan menjadi penerus cita-cita perjuangan, serta tampil menjadi pelaku pembangunan, yang memiliki wawasan kebangsaan dan berjiwa patriot.
suarabaru.id/Bambang Pur