WONOGIRI – Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) RI, Tjahjo Kumolo, Selasa (5/11) malam di Jakarta, menganugerahkan penghargaan kepada Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Sebagai Kepala Daerah, Bupati Joko Sutopo, memperoleh anugerah penghargaan sebagai Pembina dan Pelayan Publik kategori sangat baik tingkat nasional.
Kabag Humas Pemkab Wonogiri, Haryanto, Rabu (6/11), menyatakan, selain Bupati ada 3 unit pelayanan publik yang dievaluasi terkait dengan pemberian anugerah penghargaan berskala nasional tersebut. Terdiri atas Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP), dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soediran Mangun Sumarso (SMS) Wonogiri. Ketiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Wonogiri ini, juga memperoleh penghargaan yang sama.
Di Jakarta, Menteri PAN-RB Tjahjo Kumolo, mengatakan, evaluasi pelayanan publik yang dilakukan, bertujuan untuk memberikan asistensi pada kekurangan yang ditemukan, sehingga dapat diperbaiki. ”Ini untuk mendorong terwujudnya clean and good governance, serta lebih menekankan kepada bagaimana pelayanan itu bermanfaat langsung bagi masyarakat,” tegas Menteri. Sedangkan kepada yang sudah memperoleh nilai baik, tambah Menteri, sebaiknya tidak terlena dan berpuas diri, karena sifat pelayanan publik selalu dinamis, mengikuti kebutuhan masyarakat. ”Jangan berhenti, ini bukan puncak,” pesannya sembari berpesan agar terus mengembangkan dan memperluas pelayanan publik, supaya dapat bermanfaat langsung untuk seluruh masyarakat, dan bukan hanya pada komunitas tertentu saja.
Kabupaten Wonogiri berada di wilayah III yang mencakup Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Provinsi Jateng. Di wilayah ini, hanya 15 kepala daerah yang memperoleh nilai A- atau masuk kategori sangat baik. Yakni Gubernur DIY, Gubernur Jateng, Bupati Bantul, Banyumas, Cilacap, Gunung Kidul, Kulonprogo, Semarang, Sleman, Wonogiri, Walikota Semarang, Makassar, dan Yogyakarta.
Berkiatan ini, Kepala Disdukcapil Wonogiri, Sungkono, Rabu (6/11), menyebutkan, salah satu indikator yang menyebabkan Pemkab Wonogiri mendapat nilai A- (A Min), karena dinilai telah mewujudkan pelayanan publik dengan prima. Ini terkait dengan inovasi yang dilakukan Bupati maupun oleh tiga OPD yang meliputi Disdukcapil, RSUD dan Dinas PMPTSP. ”Tahun lalu, Disdukcapil dapat nilai B. Sekarang memperoleh nilai A-. Mudah-mudahan tahun depan dapat nilai A atau masuk kategori pelayanan prima,” ujarnya.
Kata Sungkono, salah satu inovasi yang dilakukan Disdukcapil Wonogiri adalah penggunaan aplikasi telunjuk sakti untuk mempermudah mengurus surat-surat kependudukan. Masyarakat bisa mengurus surat-surat tersebut melalui ponselnya. Adapun berkas-berkas fisiknya bisa dikirim lewat jasa PT Pos Indonesia. “Itu sangat murah dan memudahkan. Tidak perlu jauh-jauh datang ke Wonogiri,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas PMPTSP Wonogiri, Eko Subagyo menjelaskan, Bupati memperoleh penghargaan tersebut atas keberhasilannya membina PMPTSP, RSUD, dan Disdukcapil, sehingga dapat menyelenggarakan pelayanan publik kategori sangat baik. ”Kami harapkan tahun depan mendapat nilai A atau masuk kategori pelayanan prima,” terang Eko Subagyo. Terkait ini, perlu peningkatan sarana prasarana (Sarpras). “Bila sudah ada Mall Pelayanan Publik (MPP), nanti tidak hanya melayani perizinan, tapi juga nonperizinan. Contohnya, melayani perpanjangan SIM dan STNK. Mudah-mudahan ini bisa terwujud,” harap Eko.
Sementara itu, Direktur RSUD Wonogiri, Setyarini, menyatakan, dalam upaya meningkatkan pelayanan publik, telah dilakukan penambahan beberapa fasilitas. Yakni fasilitas trauma center, Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (penghancur batu ginjal), Computerized Tomography Scan (CT Scan) dan pendaftaran online. “RSUD juga memberikan pelayanan home care untuk penderita serius di rumah,” jelas Setyarini.
suarabaru.id/Bambang Pur