SEMARANG– Jelang penyelenggaraan PON XX di Papua pada Oktober 2020 mendatang, KONI Jateng terus meningkatkan konsentrasi. Salah satu langkah cepat yang dilakukan adalah, melakukan tes fisik, kesehatan dan psikologi terhadap semua atlet yang telah dipastikan lolos pada Pra-PON lalu.
Ketua Umum KONI Jateng, Subroto mengatakan, langkah ini diambil untuk secepatnya diketahui kondisi terkini atlet yang bakal membawa nama Jateng, di ajang empat tahunan ini. Data yang didapat dari tim penilai, nantinya akan dikomparasi dengan standar nilai yang telah disepakati sebelumnya.
BACA JUGA : Dua Hari, 7 Rumah di Blora Ludes Terbakar
”Dengan kegiatan ini kami berharap, mulai sekarang para atlet harus selalu bisa menjaga kondisinya, sampai menjelang pelaksanaan PON nanti. Dan bila hasil dari tes ini sudah dianggap baik, harus bisa dipertahankan secara konsisten,” pesan Subroto, usai memberikan pengarahan sebelum dilaksanakannya tes yang bertempat di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unnes, Rabu (23/10).
Dalam tes yang dilaksanakan selama dua hari, Rabu-Kamis (23-24/10), di hari pertama ada sembilan cabang olahraga yang mengirimkan para atletnya. Sembilan cabor itu adalah, sepak takraw, bola basket (5×5, 3×3), wushu, taekwondo, baseball & softball, tinju, hockey dan tenis lapangan.
Sedangkan di hari kedua, ada 13 cabor yang akan melakukan tes yang sama. Cabor-cabor itu adalah voli pantai, voli indoor, atletik, sepatu roda, anggar, bermotor, panahan, terjun payung, PABBSI, menembak, terbang layang, biliar dan panjat tebing.
Soedjatmiko selaku penanggungjawab kegiatan ini menambahkan, kegiatan ini juga sekaligus membantu pengprov cabor dalam mempersiapkan atlet jelang diikutsertakannya mereka di PON Papua 2020 mendatang.
”Tes ini juga untuk mengidentifikasi status fisik atlet. Dan hasil dari tiga tes ini, fisik, kesehatan dan psikologi, akan kami sampaikan ke tim pelatih masing-masing cabor,” terang Soedjatmiko, yang juga menjabat sebagai Kabid Litbang KONI Jateng ini.
Database
Ditambahkan dia, bila dari hasil tes ini ditemukan hal-hal yang tidak wajar atau “kelainan” pada tes kesehatan dan psikologi, maka harus diwaspadai.
”Hasil tes ini nantinya akan menjadi database KONI Jateng, dan akan dibandingkan pada tes kedua yang akan dilaksanakan Februari dan Juni mendatang. Bagi atlet yang masih mengikuti kejuaran atau TC, juga akan kami lakukan tes pada Desember nanti,” imbuh dia.
Pada pelaksanaan hari pertama, serangkaian tes fisik harus dilahap semua atlet, di antaranya tes kebugaran, aerobik, kekuatan, daya tahan, kelincahan, dan keseimbangan. Sedangkan tes kesehatan meliputi kesehatan umum, EKG (jantung). Untuk tes psikologi meliputi kecemasan, motivasi dan membangun kepercayaan diri.
”Serangkaian tes yang kami lakukan ini dibantu rekan-rekan dari Unnes, RSUP dr Kariadi dari dari tim psikologi Asosiasi Pelatih Mental Olahraga Indonesia (APMOI),” tandas Soedjatmiko.
suarabaru.id/Riyan