blank
Bagian depan rumah Subino, korban kebakaran warga RT-03/RW-01 Desa Srigading, Kecamatan Ngawen, Blora, rata tanah akibat diamuk si jago merah. Foto : Wahono

BLORA – Dua hari berturut-turut, Selasa-Rabu (22-23/10/2019), si jago merah meluluhlantahkan tujuh bangunan rumah tinggal di dua tempat berbeda wilayah Kabupaten Blora, Jateng, dengan kerugian mencapai setengah miliar rupiah.

Kejadian Rabu, (23/10), si jago merah melalap habis rumah Yadi (85), dan sebagian rumah Wakini (65), berlokasi di  RT-03-RW-06 Kelurahan Tambakromo, Kecamatan Cepu.

blank
Api melalap habis dan kini tinggal puing-puing rumah Yadi (85),warga RT-03-RW-06 Kelurahan Tambakromo, Kecamatan Cepu, Blora. Foto : Wahono

Diperoleh keterangan dari Junaidi (19), anggota keluarga Yadi, dia terkejut karena kipas angin di kamarnya mendadak terhendi, dan terdengar suara letupan dari bagian teras rumah.

Junaidi segera keluar kamar mengecek sumber suara letupan tersebut. Bukannya menemukan asal muasal suara, justru dia dibuat kaget bukan kepalang saat malihat bagian atap rumah keluarganya muncul kobaran api

Api terus membesar. Untuk meredamnya, Junaidi minta bantuan Pujianto dan sejumlah tetangganya, namun kobaran api mulai berkorbar sekitar pukul 09:30 WIB terus meluas merembet ke dinding yang terbuat dari kayu.

Pujianto menghubungi pemadam kebakaran untuk minta bantuan menjinakkan api. Beberapa saat kemudian, datang empat mobil pemadam kebakaran (Damkar) dari PPSDM Migas Cepu, dan Damkar dai Satuan Polisi Pamong Praja.

Di Srigading

Sayangnya, sebelum empat unit Damkar tiba di lokasi, si jago merah sudah melalap dua bangunan rumah dan satu kandang milik Yadi. Untuk rumah Wakini yang berlokasi bersebelahan terbakar sebagian atap dan dindingnya.

“Tidak ada korban jiwa dari musibah kebakran itu, dua korban mengalami kerugian materi sekitar Rp 200 juta. Kebakaran diduga dari arus pendek listrik,” jelas Kapolsek Cepu, AKP Slamet Riyanto.

blank
Relawan PMI Kecamatan Ngawen, Hj. Suyani, membagikan masker untuk keluarga korban kebakaran dan warga sekitar lokasi. Foto : Wahono.

Di tempat lain, Selasa (22/10), si jago merah mengamuk dan melalap lima bangunan rumah berderet milik dua kepala keluarga (KK)  RT-03/RW-01 Desa Srigading, Kecamatan Ngawen, Blora.

Menurut Kepala Desa Srigading, Mukyanto (51), korban kebakaran adalah Subino (42), dan Suadi (40), mengakibaktan kedua korban rumah dan harta bendanya ludes dengna kerugian mencapai Rp 300 juta lebih.

Orang pertama yang melihat kebakaran adalah Subino (korban). Dia kaget saat kandang kambingnya muncul kepulan asap dengan kobaran api yang terus membesar cepat karena tiupan angin kemarau.

Melihat api terus membesar, Subino berteriak minta tolong kepada tetangganya, namun  kobaran  makin hebat dan terus membesar merembet ke rumah induk, dan rumah Suadi yang posisinya berdekatan.

“Api berkobar hebat menghabiskan rumah milik Subino dan Suadi, saya ikut sedih dan prihatin dengan musibah ini,” ungkap Kades Srigading, Mukyanto.

Mukyanto sendiri, sudah minta bantuan ke Polsek Ngawen, dan mengabari musibah itu kepada Koramil, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan PMI Relawan Kecamatan Ngawen, Blora.

Selain lima rumah berderet berikut harta benda milik dua orang korban (Subino dan Suadi, Red), tiga ekor kambing mati terpoanggang serta surat surat berharga (sertifikat) tanah.

Kebakaran yang terjadi pukul 12:45 WIB itu, bisa dipadamkan total oleh dua unit Damkar dari Satpol PP Blora sekitar pukul 16:00 WIB. Kebakaran diduga berawal dari percikan api bediang di kandang kambing Subino.

Tidak ada korban jiwa dari musibh kebakaran di Desa Srigading. Dari musibah kebakarna itu, Subino menglami kerguian sekitar Rp 180 juta, dan Suadi Rp 120 juta.

Suarabaru.id/Wahono

 

 

 

 

Relawan PMI Kecamatan Ngawen, Hj. Suyani, membagikan masker untuk keluarga korban kebakaran dan warga sekitar lokasi. Foto : Wahono.