SEMARANG-Tidak lama lagi Kota semarang termasuk dari sekian kabupaten kota di Jawa Tengah yang akan melakukan pilkada langsung ,nama-nama calon yang diunggulkan mulai bermunculan baik dari kalangan politisi, akademisi dan tokoh masyarakat. Bagi partai-partai masih sepi melakukan penjaringan bakal calon walikota maupun wakil walikota Semarang kecuali partai yang memang telah menyiapkan kadernya dengan matang dengan alat ukur dan indikator hasil pemilu 2019.
AM.Jumai selaku pimpinan Ormas dan juga ketua Forum Ormas di kota semarang berharap agar walikota semarang Mendatang adalah sosok yang akomodatif inovatif kreatif dan punya ethos kerja yang tinggi serta berjiwa agamis,komitmen kepada perjanjian suci Negara Kesatuan Republik Indonesia bahwa NKRI harus tetap terjaga .
“Selama ini kepemimpinan Mas Hendi – Ita sudah bagus hanya saja di beberapa hal perlu ditingkatkan”, ungkap Jumai kepada Suarabaru Selasa (21/10).
Keseimbangan pembangunan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia perlu ditingkatkan kepedulian terhadap daerah-daerah pinggiran juga perlu dilakukan.
Beberapa nama yang muncul seperti Hendrar Prihadi, Heviarita( Mbak Ita), Anasom, Tazkiyatul Mutmainah dan mungkin akan muncul calon- calon yang lain menunjukkan bahwa Kota Semarang proses pencetak kader pemimpin berhasil.
Ditanya jika jumai dicalonkan sebagai calon Wakil Walikota Semarang”siapa takut ” kelakarnya.
Tapi berat memang untuk menjadi calon walikota dan wakil walikota di semarang ini harus punya kwalitas, kapabilitas, integritas, loyalitas dan isi tas. Sementara saya belum punya modal untuk itu.ujar jumai.
Kota Semarang sebagai kota metropolitan dituntut memiliki daya saing daya unggul dibanding dengan daerah lain dan untuk melakukan lompatan tersebut sangat bisa, sarana prasarana, SDM, geografis sangat mendukung untuk menjadi Semarang unggul dan berdaya saing.
Potensi 16 kecamatan dan 177 kelurahan ini yang nantinya akan dilakukan pemekaran kecamatan dan kelurahan ini memiliki perhatian tersendiri.
Pandangan mengenai kota yang ideal selalu berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan konteks perkembangan peradaban manusia, dan perencanaan dan perancangan kota selalu mengikuti perkembangan tersebut untuk dapat menciptakan kondisi yang ideal pada sebuah kota.
Pbahwa faktor-faktor yang dinilai penting berdasarkan persepsi masyarakat dalam menilai kualitas sebuah kota adalah ketersediaan dan kualitas sarana transportasi dan kelengkapan
dan kualitas sarana publik, seperti fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, fasilitas rekreasi, dan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Hal ini sejalan belakang dengan kriteria-kriteria good city yang pada umumnya digunakan untuk menilai kualitas kota-kota di dunia. Dan kota semarang sangat bisa.
Suarabaru.id/smr