BLORA – Para penyandang disabilitas di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, merasa bangga setelah tuntutan adanya fasilitas akses masuk untuk para penyandang cacat fisik dipenuhi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.
“Terima kasih Pemkab Blora dan pengelola Pasar Sido Makmur, harapan dan tuntutan kami disudah direalisasi,” kata Ketua Disabilitas Blora Mustika (DBM), Abdul Ghofur, Senin (21/10/2019).
Ghofur menjelaskan, beberapa disabilitas sudah mencoba fasilitas akses masuk yang dipasang di Blok A dan B, terutama dengan kursi roda serta warga tuna daksa (cacat fisik) pada kaki.
Beberapa penyandang disabilitas yang mencoba fasilitas baru akses masuk ke dalam pasar Sido Makmur, awalnya harus dibantu kawan atau keluarganya, namun setelah mencoba satu dua kali, mereka sudah lancar dan mandiri.
“Kami suport kawan-kawan penyandang disabilitas untuk terus semangat, dan bisa mandiri dalam kehidupannya,” tandas Ketua DBM, Abdul Ghofur
Sebelumnya, pada Senin (16/9/2019), difabel Blora Mustika (DBM) menggelar aksi protes di hadapan publik Pasar Rakyat Sido Makmur yang tidak ada akses masuk ke pasar baru itu.
Ramah Difabel
Caranya, para aktivis keterbatasan diri (disability) menggelar aksi simpatik dan menarik perhatian masyarakat dengan menggelar kursi roda, kaki palsu, tanan palsu dan piranti lainnya.
Aksi itu mereka lakukan, lantaran tuntutan agar pasar yang diresmikan penggunaan pada 5 Januari 2019 lalu ramah difabel dengan memberi fasilitas akses masuk bagi penyandang cacat fisik belum direspons Pemkab.
Aksi itu antara lain kursi roda dirobohkan di jalanan masuk pasar, sejumlah piranti atau alat bantu para penyandang cacat fisik dibiarkan tersebar tergeletak di lantai, dan bereaksi dengan lembaran kardus karton bekas.
Dalam lembaran karton kardus itu, ditujukan kepada Jokowi (Presiden RI) dan Bupati (Blora), intinya mereka butuh akses masuk ke pasar tersebut agar Pasar Rakyat menjadi ramah difabel.
Seperti diberitakan suarabaru.id, Jumat (5/7/2019), Pasar Rakyat Sido Makmur, pasar baru yang dibangun Pemkab Blora dengan model blok-blok (Blok A, B, C) ternyata kurang ramah untuk masyarakat difabel.
Semua blok di pasar tersebut belum ada akses untuk para penyandang cacat fisik, dan masyarakat pengguna kursi roda. Akses itu perlu dibuat agar mereka nyaman belanja di pasar tersebut.
Kepala Pasar Rakyat Sido Makmur, M. Nur Aminudin, menjelaskan dulu sudah akan dibuat akses untuk warga difabel. Namun harus ditunda dulu, dikhawatirkan untuk masuk sepeda motor ke dalam pasar. Kini fasilitas itu sudah dipasang.
Perlu diketahui, di Kabupaten Blora sementara ini ada 17.000 warga difabel, jumlah itu diperkirakan lebih, karena banyak orang tua malu dan enggan terbuka mendaftarkan anggota keluarganya yang disabilitas.
suarabaru.id/Wahono