SALATIGA – Menamai gerakan “Aksi Bela Rakyat”, ratusan mahasiswa berunjuk rasa di tengah-tengah pelantikkan Ketua DPRD difinitif, Dance Ishak Palit, di depan gerbang Gedung DPRD Salatiga, Rabu (25/9).
Para mahasiswa datang dua kampus di Salatiga yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Salatiga dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Salatiga. Mereka berunjuk rasa melengkapi diri dengan sejumlah poster berisi tuntutan hingga sindiran nyleneh.
Tak jarang tulisan itu mengundang senyum, geli hingga tawa bagi yang membaca. “Ojo Pekok Koyo Mantanku -DPR”, “DPR Ambyar Sak Jero-Jerone”, “Cukup Skripsiku Sing Direvisi Ojo Revisi RUU”, “Mabarku Tak Tinggal Daripada Negaraku Ambyar”. Para mahasiswa tak tinggal membubuhkan tagar ‘Save KPK’, ‘Tolak RKUHP, ‘Tolak RUU KPK.
Semua tulisan itu akhirnya dibentang di hadapan petugas hingga di pajang di pagar Kantor Pemkot Salatiga. keamanan yang berjaga membuat pagar betis mempersilakan perwakilan masuk ke Gedung DPRD Salatiga. Hingga akhirnya di saat bersamaan Ketua DPRD difinitif, Dance Isha Palit, yang tengah dilantik bersedia menemui pedemo.
Terdapat enam point tuntutan para mahasiswa ini. Diantaranya, mendesak DPRD Salatiga untuk mendorong DPR RI melakukan peninjauan kembali UU KPK dan menolak segala bentuk pelemahan terhadap upaya pemberantasan korupsi di Indonesia, menolak pengesahan pasal-pasal karet dalam RUU KUHP, UU KPK, RUU Kemasyarakatan, RUU Sumber Daya Alam dan RUU Pertanahan yang tidak prorakyat.
Ada juga, tuntutan agar menolak dengan tegas pengesahan RUU-PKS, para mahasiswa juga meminta DPRD Salatiga mendorong DPR RI mencabut izin korporasi atas pembakaran hutan Kalimantan dan Sumatera, serta menuntut DPRD Salatiga menjalankan kewajiban sebagai representasi rakyat.
Semua tuntutan ini, direspon unsur pimpinan DPRD Salatiga definitif dengan turun menemui para pedemo usai dilantik. Tampak, Ketua DPRD baru dilantik Dance Isha Palit pun bersedia naik ke atas mobil ketika diminta menyampaikan tanggapannya.
“Kami mengapresiasi apa yang menjadi tuntutan adik-adik mahasiswa dan akan kami tindak lanjuti sebagai aspirasi rakyat,” kata Dance masih mengenakan jas kebesarannya.
Yang penting, ujarnya, proses penyampaian itu tidak mengarah kepada tindak anarkis. “Tentunya, tuntutan adik-adik mahasiswa ini bertujuan agar negara ini lebih baik kedepannya,” tandas Dance.
Setelah puas mendapat jawaban dari pimpinan DPRD Salatiga, para mahasiswa pun membubarkan diri dengan tertib.
SUARABARU.ID/Erna