blank
Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras SIK makan nasi bungkus bersama dengan anak buahnya. Kesederhanaan menjadi cara jajaran kepolisian dalam mendekatkan aparat keamanan dengan masyarakat. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras SIK menyerukan kerukunan untuk Indonesia damai. Seruan tersebut disampaikan di hadapan lulusan Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq) Jawa Tengah yang tengah mengikuti acara wisuda di Gedung Adipura Setempat.

Abdul Waras mengatakan warga Indonesia diminta banyak bersyukur karena dianugerahi tanah subur. Sumber Daya Alam (SDA) serta sumber daya laut di negeri ini, seperti emas, timah, batu bara, ikan, kayu dan kekayaan lainnya di perut bumi juga melimpah ruah.

BACA JUGA : Wilayah Rawan Bencana Dipasangi Peralatan EWS

“Ibarat menanam sebatang tongkat di tanah saja bisa hidup. Itu menandakan jika kesuburan alam di Indonesia sangat luar biasa. Ibarat seorang cewek, Indonesia itu cantik sekali di mata warga negara lain,” serunya.

Karena kekayaan SDA, kecantikan alam dan kesuburan tanah air, imbuhnya, wajar jika banyak negara lain yang ingin menguasai Indonesia. Di mata mereka, negeri ini sangat menarik dan banyak pihak yang ingin menguasai atau memiliki.

BACA JUGA : Para Mantan Gubernur dan Wagub Soroti Ganjar -Yasin

“Negara ini milik warga Indonesia. Tidak boleh ada pihak lain yang dapat menguasai apalagi memiliki. Kemerdekaan negeri diraih dengan susah payah dan diperjuangkan para pahlawan dengan pertumpahan darah serta pengorbanan jiwa dan raga,” sebut dia.

Sebagai generasi muda yang telah mengenyam pendidikan di perguruan tinggi, pintanya, mesti menebarkan ilmu yang bermanfaat selama kuliah. Tidak pantas jika seorang intelektual justru mengajarkan ideologi baru yang membahayakan keutuhan negara.

blank
Kapolres Wonosobo AKBP Abdul Waras SIK. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Ideologi Pancasila

Upaya pecah belah atau devide at ampera, tambah Abdul Waras, harus diberantas dan dilawan. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan ideologi Pancasila harus dipertahankan. Ideologi di luar Pancasila harus wajib ditolak dan tidak boleh ada.

BACA JUGA : Korban Kebakaran di Selokromo Terima Bantuan Sembako

“Empat pilar negara, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika merupakan bentuk final yang bisa mempersatukan Indonesia. Jika ada yang berusaha mengganti ideologi dengan baju agama dan komunis harus ditolak tegas,” tandasnya, Jum’at (6/9).

Menurutnya, sejak dulu Indonesia sudah ber-Bhineka Tunggal Ika. Negara yang terdiri atas wilayah kepuluan dengan berbagai suku, ras, agama, antar golongan (SARA), warna kulit dan budaya. Meksi berbeda SARA namun warga tetap bersatu padu.

“Banyak negara lain iri dengan kekayaan alam dan kerukunan Indonesia. Tidak hanya tanahnya subur, SDA-nya melimpah tapi subur pula kebhinekaannya dan melimpah ruah kerukunannya. Tak sedikit negara lain yang ingin belajar dari Indonesia,” tegas dia.

BACA JUGA : Pramuka SMP Negeri 2 Temanggung Juara di Kemah Budaya Nasional

Karena itu, Kapolres Wonosobo meminta mahasiswa maupun sarjana yang telah lulus dari perguruan tinggi, untuk ikut merawat kebhinekaan Indonesia. Indonesia yang rukun dan damai, gemah ripah loh jinawi. Sebab kerukunan merupakan modal dari kedamaian.

“Para pendiri bangsa (founding father) yang telah berjuang merebut kemerdekaan, tentu menginginkan negeri tetap berdiri kokoh dengan empat pilar bangsa. Generasi sekarang tugasnya mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif bukan menebar permusuhan,” ucapnya.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka