blank
Suasana pasar malam di arena Pekan Raya Grobogan yang diselenggarakan selama sepekan terlihat dipadati masyarakat sejak dibuka pada Kamis (22/8) kemarin. Foto: Hana Eswe.

GROBOGAN – Sudah empat hari pelaksanan kegiatan Pekan Raya Grobogan. Sejak dibuka pada Kamis (22/8) lalu, masyarakat Kabupaten Grobogan berbondong-bondong datang ke perhelatan acara yang diisi dengan pameran yang melibatkan 42 stan terdiri dari stan OPD dan ekonomi kreatif, pelaku UMKM, kuliner, komunitas kopi serta hasil produksi pabrik. Selain itu, aneka wahana permainan juga dilibatkan untuk menyemarakkan kegiatan tersebut.

Selain pameran, pengunjung mayoritas memadati pasar malam dengan aneka wahana permainan yang diselenggarakan panitia di sebelah utara Alun-alun Purwodadi. Rismiyati, seorang pengunjung misalnya, pasar malam yang digelar di arena Pekan Raya Grobogan ini dinilai sangat menghibur.

“Pasar malamnya bagus dan mumpung ada wahana permainan di sini, anak saya harus puas-puasin mainan di sini karena bisa membentuk pengalaman baru,” ujarnya.

Antusiasme masyarakat ini mendapatkan respon positif Ketua Umum peringatan HUT RI ke 74 Moh Soemarsono. Menurut Soemarsono, sapaan akrabnya, Pekan Raya Grobogan ini merupakan satu dari 15 rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka HUT ke 74 RI.

“Dalam rangka HUT ke 74 RI, kita memang punya 15 kegiatan. Salah satunya pasar malam di arena Pekan Raya Grobogan yang kita laksanakan dari tanggal 22-28 Agustus 2019. Alhamdulilah, masyarakat kita mengapresiasi kegiatan yang kita laksanakan ini sebab yang membedakan dalam kegiatan ini adalah adanya beragam wahana permainan,” ujar Soemarsono, Senin (26/8).

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Sekda Grobogan ini, aneka wahana permainan ini merupakan kegiatan terakhir yang dilaksanakan di Alun-alun Purwodadi.

“Namun, kita akan berupaya terus mencari inovasi yang lain supaya masyarakat tetap bisa terhibur dan tidak monoton. Tahun kemarin, kita juga menyelenggarakan kegiatan seperti musik, aneka lomba, kuliner, seni dan pameran. Di tahun ini ditambah dengan wahana anak-anak. Untuk tahun depan, kita berupaya untuk mencari ide-ide yang tren, yang tidak monoton sehingga masyarakat tetap bisa terhibur,” ujar Soemarsono.

Pihaknya juga mengapresiasi langkah panitia penyelenggara yang sudah bekerja semaksimal mungkin untuk kegiatan Pekan Raya Grobogan 2019 ini. Bahkan, di tahun ini, mereka juga berusaha untuk merangkul para PKL di seputaran Alun-alun Purwodadi yang mau ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan ini.

“Di Kabupaten Grobogan, kita selalu ada event besar seperti pada bulan Maret kemarin, pada saat hari jadi. Saat itu ada 21 rangkaian kegiatan. Kemudian pada HUT ke 74 RI ini terdapat 15 kegiatan dan meskipun sedikit tetapi tidak mengurangi kesemarakan peringatan HUT ke 74 RI ini. Di rangkaian kegiatan terakhir berkaitan dengan HUT ke 74 RI ini, kita adakan kegiatan Grobogan Bersholawat yang ada filosofinya dari kegiatan ini,” tambahnya.

Filosofi yang dimaksud yakni bentuk penyerahan diri kepada Tuhan. Harapannya, supaya apa yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah untuk Tuhan.

“Yang terakhir nanti akan ada Grobogan Bersholawat. Dalam kegiatan ini ada filosofinya yang berarti supaya apa yang kita lakukan itu untuk Tuhan. Yang terakhir, yang menentukan Tuhan untuk agama apapun. Intinya, pada akhir acara kita berserah kepada Tuhan, minta tolong kepada Tuhan, berdoa supaya masyarakat Grobogan diberikan kesehatan, rejeki yang melimpah, dijauhkan dari mara bahaya, paceklik, wabah penyakit dengan harapan ke depan Warga Grobogan bisa hidup sejahtera dan menjalankan ibadahnya dengan tenang,” pungkasnya.

suarabaru.id/Hana Eswe.