TEMANGGUNG- Sebanyak 11 desa di enam kecamatan yang ada di Kabupaten Temanggung, terdampak kekeringan di musim kemarau ini. “Sebelas desa yang terdampak kekeringan tersebut berada di enam kecamatan, yakni Kecamatan Tlogomulyo, Selopampang, Tembarak, Kandangan, Kranggan dan Kaloran,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi.
Gito mengatakan, di Kecamatan Tlogomulyo terdapat satu desa terdampak kekeringan, yakni Dusun Dampit Desa Losari. Kemudian di Kecamatan Selopampang terdapat tiga desa terdampak kekeringan, di Desa Jetis di lima lokasi, masing-masing Dusun Jetis, Dusun Kemirikerep dan SDN 2 Jetis, Desa Ngaditirto di Pondok Pesantren Darul Muttaqien dan Desa Tanggulanom.
Kemudian, di Kecamatan Tembarak ada di Dusun Drono Desa Drono. Kecamatan Kandangan terdapat dua desa terdampak kekeringan, yakni Desa Tlogopucang yang tersebar di tujuh dusun, meliputi Dusun Dringo, Wonosari, Karangtengah, Clemik, Roworejosari, Kartomargomulyo dan Tlogopucang. Satu desa lain yakni Desa Gesing, tepatnya di SMP Negeri 2 Kandangan.
Kekurangan air bersih karena kekeringan juga terjadi di Kecamatan Kranggan, yakni di Desa Gentan, tepatnya di Dusun Sejarak. Lalu, di Kecamatan Kaloran terdapat tiga desa terdampak, yakni Dusun Jagang, Desa Kalimanggis, Dusun Bugen dan Dusun Dakaran Desa Geblog serta Dusun Keniten dan Tepusen Desa Tepusen.
Menurutnya, kesulitan air bersih di 11 desa di enam kecamatan tersebut disebabkan, sumber-sumber air yang ada suda mengering dan menyusut debitnya, sehingga membutuhkan bantuan air bersih.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pihaknya hampir setiap hari berupaya mendistribusikan air bersih ke daerah kekeringan sebanyak enam tangki.
“Dengan bantuan air bersih tersebut, diharapkan dapat membantu meringankan kebutuhan masyarakat yang membutuhkannya. Dengan harapan semua desa yang sudah mengajukan permintaan bantuan air bersih bisa dipenuhi semua,” katanya.
Suarabaru.id/ Yon