blank
Bupati Blora H. Djoko Nugroho (tengah), didampingi Kapolres AKBP Antonius Anang serta Dandim Letkol (Inf) Ali Mahmudi, menyaksikan penandatanganan deklarasi damai Pilkades serentak 2019. (Foto : SB/Hms-Setbla)

BLORA – Menjelang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak 4 Agustus 2019, Pemkab Blora, Rabu (24/7/2019), menggelar deklarasi damai untuk menyukseskan pesta demokrasi tingkat desa tersebut.

Deklarasi damai kali pertama dilaksanakan di Pendapa Kantor Camat Jepon, diikuti calon kades dari 80 desa, di lima kecamatan se-eks Kawedanan Blora.

Pilkades di lima kecamatan tersebut, Blora 16 Desa, Jepon 22 Desa, Bogorejo 13 Desa, Tunjungan 13 Desa, dan Banjarejo 16 Desa.

Deklarasi damai dipimpin Bupati H. Djoko Nugroho, didampingi Kapolres AKBP Antonius Anang, Dandim Letkol (Inf) Ali Mahmudi, Forkompimcam, dan pejabat dinas/intansi terkait.

Isi deklarasi diantaranya, para calon kades sepakat bersama-sama mematuhi dan melaksanakan tahapan Pilkades secara damai, sopan, bermartabat dan penuh tanggungjawab.

Selain itu, calon kades bersedia mematuhi dan melaksanakan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku, mengedepankan etika dan moralitas.

Calon kades sepakat untuk menciptakan situasi yang kondusif selama pelaksanaan Pilkades serentak 2019.

Calon kades bertekad untuk siap menang dan siap kalah dalam gelaran Pilkades serentak 2019.

Tiga Desa Batal

Para calon kades tidak akan melakukan pelanggaran hukum, baik pidana maupun perdata saat kampanye dan tahapan Pilkades.

Kesepakatan deklarasi lainnya, calon kades dan para pendukung tidak akan berbuat anarkis, dan menjaga kondusifitas.

Deklarasi, ditandai penandatanganan naskah oleh perwakilan calon kades, disaksikan Bupati Djoko Nugroho, Dandim Letkol (Inf) Ali Mahmudi, dan Kapolres AKBP Antonius Anang.

Dalam kesempatan itu, Bupati Blora mengakui bahwa Pilkades mempunyai potensi gangguan keamanan yang tinggi,  lantaran ruang wilayahnya sempit.

Oleh karena itu, Bupati minta agar seluruh calon kades berkomitmen menjaga keamanan, dan kondusifitas wilayah desa masing-masing.

“Jangan sampai padu dengan tetangga, dan saudara sendiri hanya gara-gara beda pilihan dan beda dukungan,” pesannya.

Menurutnya, seluruh pemilihan itu ada yang menang dan ada yang kalah, semuanya harus siap menang dan siap kalah.

Djoko Nugroho berharap Pilkades bisa seperti pelaksanaan Pileg, dan Pilpres di Blora beberapa waktu lalu, semua berjalan lancar.

“Pemkab siap gelar Pilkades serentak,  tapi harus berjalan lancar, aman dan kondusif,” tandas Bupati Djoko Nugroho.

Terkait ada tiga desa gagal mengikuti Pilkades serentak karena para calon kades mundur, dan hanya ada calon tunggal, pihaknya akan melakukan evaluasi.

“Pilkades Dringo, Kecamatan Todanan, Biting Kecamatan Sambong, dan Banjarejo Kecamatan Banjarejo, akan kami evaluasi,” jelasnya.

Menurutnya, jika calon kades sengaja ingin menggagalkan Pilkades, maka calon yang mundur itu akan diberi sanksi tegas, dan kedepan tidak bisa ikut Pilkades lagi.

Dijelaskan, Pilkades bisa saja mundur atau batal, ini masih menunggu hasil evaluasinya nanti seperti apa, karena pihaknya tidak ingin Pilkades untuk main-main.

Bupati Blora menjelaskan, karena ada tiga desa gagal ikut Pilkades serentak, maka jumlahnya berkurang dari 244 desa, menjadi 241 desa.

Sementara itu Kapolres Blora, AKBP Antonius Anang, menyampaikan Polres siap mengamankan pesta demokrasi tingkat desa itu.

“Pilkades Serentak 2019 di 241 desa di Blora, adalah yang terbanyak di Jateng,” jelasnya.

Di acara yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), Haryanto, menjelaskan deklarasi damai juga akan dilaksanakan di tiga eks-Kawedanan Blora, yakni Cepu, Randulatung, dan Ngawen.

suarabaru.id/Wahono