SEMARANG- Hari pertama penyelenggaraan Kejuaraan Atletik Jateng Open sekaligus babak kualifikasi PON XX/2020 yang berlangsung di Stadion Tri Lomba Juang, Semarang, Kamis (4/7), menjadi milik tuan rumah Jateng. Saat ini untuk Jateng memimpin klasemen perolehan medali, dengan capaian enam medali emas, dua perak dan lima perunggu.
Dalam even itu, urutan kedua dan ketiga klasemen sementara ditempati Sumatera Barat dan Sumatera Utara, masing-masing dengan raihan dua keping emas.
Medali emas pertama Jateng dipersembahkan pelompat jauh putri Irfa, dengan lompatan sejauh 5.43 meter. Namun lompatan itu masih di bawah limit PON yaitu 5.55 meter. Perak dan perunggu disabet Puji Rahayu (PASI Sleman/5.43m) dan Vega Rahmadhita (PPLM DKI Jakarta/5.37 m).
Lima emas lainnya masing-masing dipersembahkan Hadi Nur Ikhsan (lari 800 m putra), Yuaris Diyanto (tolak peluru putra), Wahyu Nur Aini (lempar cakram putri), Liviana Rizki (lari 100 m) dan Arifianto (lompat jauh putra).
Dengan hasil di hari pertama ini, Jateng sudah meloloskan tujuh atletnya ke PON, karena dianggap sudah memenuhi limit. Mereka yang lolos ke PON 2020 Papua adalah, sprinter Akhmad Azlan di nomor lari 100 m. Meskipun meraih perunggu dengan torehan waktu 10.80 detik di final, namun di babak semi final dia mampu menorehkan waktu 10.65 detik. Limit waktu PON nomor 100 meter putra adalah 10.73. Di nomor ini, Jateng juga meloloskan pelari Yunan Kurniansyah (waktu 10.73 detik).
Hujan Deras
Selain Azlan dan Yunan, lima atlet Jateng yang lolos PON adalah Wahyu Nur Aini (lempat cakram putri), Arifianto (lompat jauh putra), Elisar Gamasi, Ranto (lari 3.000 m steeplechase putra) dan Nani Dwi Purwati (3.000 m steeplechase putri).
Ketua Harian PASI Jateng Rumini, menyatakan puas dengan hasil yang dicapai Jateng di even ini. Dia optimistis pihaknya akan mendapatkan tambahan emas dan atlet yang lolos. ”Target kami lebih dari 10 atlet yang lolos ke PON nanti,” katanya.
Sementara itu, hujan deras sempat mewarnai kejuaraan ini. Namun pelaksanaan even tetap berjalan sesuai jadwal.
Direktur Lomba Budi Leksono mengungkapkan, lomba tetap berjalan, karena hujan tak mengganggu. Hanya di nomor lompat jauh putra terhenti lima menit untuk mengelap tumpuan yang licin.
”Asalkan hujan tidak menggenangi lintasan lari di atas mata kaki, pandangan tetap normal dalam jarak 10 meter dan tak ada petir, lomba tetap jalan,” katanya.
suarabaru.id/Riyan