SEMARANG – Semenjak April 2019, mahasiswa dan mahasiswi Unissula yang terdiri dari Wa Ode Anastasia Septiana, Aisyah Ardani, Muqtafa Amirul Wildan, Cahrudin, dan Ari Setiawan melaksanakan pembinaan shalat bagi Siswa-Siswi Disabilitas Rungu Muslim kelas 7 dan 8 di SMP Luar Biasa Negeri Semarang.
Menurut ketua tim, Aisyah, program pembinaan ini menggabungkan konsep Fun Visual Learning dan Penggunaan Gelang Getar Shalat. Fun Visual Learning merupakan konsep pembelajaran yang menyenangkan dan berfokus pada penggunaan visual, seperti gambar, video, dan games-games menarik. Fun Visual Learning dilaksanakan untuk memudahkan peserta disabilitas rungu dalam menangkap, memahami, dan mempraktikkan materi shalat dengan baik dan benar.
Kegiatan pembelajaran tersebut kemudian dilengkapi dengan sosialisasi penggunaan gelang getar shalat (GGS) untuk memudahkan peserta dalam melaksanakan shalat berjamaah. Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan hingga Agustus 2019. Selepas mengikuti kegiatan ini, peserta diharapkan mampu memahami nilai-nilai shalat dan mengamalkannya sehari-hari dengan baik dan benar.
GGS sendiri merupakan sepasang gelang yang diciptakan untuk membantu penyandang disabilitas rungu dalam melaksakanan shalat berjamaah.Ide kegiatan ini muncul ketika tim Unissula melakukan ujicoba GGS di SMPLB Negeri Semarang. Pada saat itu, Kepala Humas SLB, Haris, menyatakan bahwa siswa siswi disabilitas rungu juga sering mengalami kesulitan dalam melaksanakan shalat berjamaah. Harapannya GGS ini tidak hanya menjadi prototype, tetapi bisa benar-benar bermanfaat terutama di SLB Negeri Semarang.
GGS merupakan masuk Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Pengabdian Masyarakat yang didanai oleh Kemenristekdikti merupakan program lanjutan dari karsa cipta berupa pembuatan prototype gelang getar shalat./ suarabaru.id