Jepara – Setelah selama 2 hari mengikuti uji sertifikasi kriya ukir kayu oleh para asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi Furniture dan Kayu Olahan ( LSP – furniko) Semarang, 102 orang pengukir Jepara dinyatakan lulus uji sertifikasi.
Kegiatan yang difasilitasi Badan Ekonomi Kreatif ( Bekraf) ini diselenggarakan di Hotel D”Seasion Jepara tanggal 28 – 29 Juni 2019.
Sertifikasi kompetensi kriya ukir kayu ini bertujuan untuk melestarikan seni ukir ditengah persaingan global serta mencegah masuknya tenaga kerja asing dibidang yang sama. “Disamping itu, dengan memiliki sertifikat kompetensi, para perajin akan memiliki posisi tawar yang kuat terhadap upah. Dengan demikian kesejahteraan perajin pemilik sertifikasi akan meningkat”, ujar Sutarya, asesor dan sekaligus pegiat seni ukir di Jepara.
Menurut Sutarya, animo para perajin ukir Jepara cukup tinggi. Dari kuota 100 orang, target terlampaui hingga 102. Ini juga masih banyak yang masuk d
aftar tunggu, tambah Sutarya.
Sementara Suhali yang juga asesor kriya ukir kayu menjelaskan, berdasarkan informasi yang di dapat, pada bulan Oktober nanti Bekraf akan mengadakan kembali kegiatan yang sama di Sala.
“Karena dari Sala hanya ada 50 peserta, direncanakan sisanya sebanyak 50 orang adalah peserta dari Jepara”, ungkap Suhali. Oleh sebab itu bagi perajin ukir kayu yang ingin mengikuti dan memanfaatkan kesempatan ini untuk mempersiapkan diri.
Sedangkan bidang yang akan diuji meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap. (SuaraBaru. Id/Hadi Priyanto)