KEBUMEN – Sehari menjelang pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 348 desa se Kabupaten Kebumen Selasa(25/6), Bupati KH Yazid Mahfudz mengimbau seluruh warga yang telah terdaftar menggunakan hak pilih dan menolak wuwuran atau politik uang agar tercipta pilkades bersih, aman dan damai.
Hal itu diungkapkan Bupati Yazid Mahfudz di sela-sela meninjau persiapan pilkades di sejumlah desa di Kecamatan Kebumen dan Buluspesantren, Senin (24/6). Bupati dan Tim Monitoring meninjau persiapan pilkades dan menemui panitia pilkades di Desa Gemeksekti, Karangsari, Kutosari, Gesikan, Kecamatan Kebumen serta Desa Klapasawit, Brecong dan Bocor, Kecamatan Buluspesantren.
Ikut mendampingi kunjungan Bupati Kebumen antara lain Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlndungan Anak (Dipermades P3A) Drs H Frans Haidar MPA, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipl (Disdukcapil) Drs H Mashkhemi MPd, Kepala Satpol PP Drs R Agung Pambudi MAP serta Kabag Humas Setda Drs Budi Suwanto MSi. Di dua kecamatan itu Bupati dan tim monitoring diterima Camat Kebumen Ram Gunadi dan Muspika serta Camat Buluspesantren Suis Idawati dan Muspika.
Menurut Bupati Yazid Mahfudz, setelah melihat dari dekat persiapan panitia pilkades hingga lokasi pemilihan di sejumlah desa, pihaknya menilai secara umum persiapan pilkades sudah baik. Apalagi Bupati juga menerjunkan tim pemantau yang dipimpin Wakil Bupati H Arif Sugiyanto SH dan Sekda H Ahmad Ujang Sugiono SH.
Stop Wuwuran
Kepada panitia pilkades, bupati berpesan agar melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan teliti guna memastikan semua warga yang telah terdaftar dalam pilkades menerima undangan agar menggunakan haknya. Kepada masyarakat atau warga selaku pemilih diharapkan datang ke tempat pemungutan suara di balai desa setempat.”Bagi PNS atau Aparatur Sipil Negara, meskipun hari kerja tetap wajib menggunakan hak pilih. Saya juga berharap agar pilkades serentak kali ini tidak ada wuwuran atau politik uang,”tandas bupati.
Secara terpisah Panitia Pilkades Bagian Pemutakhiran Data Desa Karangsari Kecamatan Kebumen Kota Hartono didampingi Bagian Logistik Salim menjelaskan, di desa tersebut jumlah pemilih yang terdaftar sebanyak 4.979 orang. Mereka tersebar di lima RW dan 28 RT. Ada tiga calon kepala desa (cakades) yang maju, nomor 1 Joko Irianto, 2 Endrata yang juga petahana, dan 3 H Suharyono SSos SPKP yang juga mantan Camat Alian.
Menurut Hartono, sistem penghitungan suara pada pilkades Desa Karangsari itu dibagi sesuai jumlah RW agar penghitungannya berjalan dengan cepat dan sesuai jadwal. Diharapkan Pukul 12.00 pemungutan suara sudah selesai dan sampai pukul 13.00 antrian pemilih sudah habis. Setelah istirahat salat dan makan siang diteruskan penghitungan suara.
Sehari sebelumnya ketiga cakades di Desa Karangsari telah menandatangani pakta integritas untuk menciptakan pilkades bersih dan tidak ada wuwuran alias tidak ada politik uang agar pilkades berjalan aman, nyaman dan damai.
Sebelumnya aktivis Aliansi Masyarakat Antiwuwuran Kebumen (AMAK) bersama sejumlah aktivis dan cakades telah menggencarkan gerakan moral pilkades bersih tanpa politik uang atau stop wuwuran. Gerakan tersebut terus menguat dan mendapat dukungan para cakades dan aktivis. AMAK juga menggandeng penasehat hukum Dr H Teguh Purnomo SH dan bekerja sama dengan Satpol PP membuka posko pengaduan pelanggaran pilkades.
Sesuai Perda Nomor 10 Tahun 2016, bagi calon kades terpilih yang terbukti melanggar atau melakukan wuwuran bisa dibatalkan. Para relawan stop wuwuran yang diterjunkan AMAK pun sejak beberapa hari lalu disebar ke sejumlah desa memantau wuwuran. Gerakan antiwuwuran itu untuk mendorong pemilih cerdas guna melahirkan pemimpin desa yang bersih dan mencegah korupsi sejak dini.
Suarabaru.id/Komper Wardopo