blank
Ketua PMI Grobogan Moh Soemarsono menyapa pendonor yang sukarela menyumbangkan darahnya melalui kegiatan "Open House" donor darah dalam rangka Hari Donor Darah se Dunia, Sabtu (22/6). Foto: Hana Eswe.

GROBOGAN – Masyarakat Kabupaten Grobogan terus berdatangan ke Kantor PMI Grobogan, Jalan PA Tendean 5, Sabtu (22/6). Kedatangan mereka dalam rangka memberikan setitik darahnya untuk keselamatan sesama manusia lewat donor darah melalui acara Open House Donor Darah.

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang kali pertama dilaksanakan PMI Grobogan. Selama ini, PMI Grobogan melakukan jemput bola bagi masyarakat yang hendak donor darah. Melalui getok tular, yakni media sosial mampu merengkuh puluhan warga yang berinisiatif untuk mendonorkan darahnya. Hal tersebut diungkapkan langsung Kasi Bina Pelayanan UTD PMI Grobogan Ahmad Jamari.

“Hari ini dilaksanakan dalam rangka hari donor darah sedunia yang rencananya dilaksanakan pada 1-30 September 2019. Tetapi di Kabupaten Grobogan ini kami adakan pada tanggal 22 Juni 2019 dengan target 100 kantong darah,” jelas Jamari, sapaan akrab Ahmad Jamari.

Pria yang telah puluhan tahun mengabdi untuk PMI Grobogan ini mengungkapkan, tujuan dari kegiatan ini bertujuan untuk membantu sesama, terutama untuk kebutuhan stok darah dan mengikat jadi satu para pendonor darah yang ada di Kabupaten Grobogan. Pihaknya menjelaskan, kegiatan ini juga difungsikan untuk memberikan pendekatan satu sama lain.

“Kita share dari berbagai grup media sosial untuk memberitahukan adanya kegiatan ini. Semua kami undang untuk berpartisipasi dalam kegiatan donor darah sedunia. Di samping itu, pendonor juga dapat voucher gratis doorprize dan juga makan gratis,” jelas Jamari.

Jamari berterima kasih kepada masyarakat yang mau berperan serta dalam kegiatan ini, meskipun pihaknya melakukan undangan melalui media sosial. Meski hanya dibuka sampai pukul 12.00 WIB, tetapi para sukarelawan donor darah terus berdatangan ke PMI Grobogan untuk menyumbangkan darahnya tersebut.

“Biasanya dalam rangka hari donor darah sedunia kita hanya berpacu pada satu bulan sekian kantong dan kita jemput bola. Untuk tahun ini, kita undang agar masyarakat mengetahui bagaimana situasi dan kondisi PMI. Saya senang karena kekompakan antara PMI dan masyarakat akhirnya kegiatan ini berjalan lancar,” tambah Jamari.

Jamari berharap kegiatan ini bisa berjalan menjadi agenda tahunan. Para pendonor perlu diundang langsung ke kantor UTD PMI untuk mengetahui secara detail kondisi organisasi kepalangmerahan tersebut.

Peran Media Sosial Penting

Sementara itu, Ketua PMI periode 2019-2024 Moh Soemarsono mengaku bangga dengan kepedulian masyarakat Kabupaten untuk membantu sesamanya sangat besar melalui kegiatan donor darah ini. Pihaknya berharap kegiatan tersebut dapat dipertahankan mengingat kebutuhan darah tiap bulannya mencapai 40-50 kantong. Bahkan, peran media sosial ini juga berperan aktif untuk mengajak masyarakat peduli donor darah.

“Saat ini eranya adalah era digital atau era laptop. Bantuan dari media sosial. Pengalaman kemarin kita kekosongan stok darah pascabulan puasa, peran media sosial ini membantu. Terbukti dalam satu hari, stok darah langsung penuh. Karena itu, kami akan menggunakan media sosial ini secara bijak, untuk mendukung kegiatan PMI ke depannya,” kata Soemarsono, saat ditemui di sela-sela open house tersebut.

Masyarakat yang hadir dalam kegiatan ini tidak hanya berasal dari wilayah Kota Purwodadi saja. Mereka yang berasal dari pedesaan terjauh dari ibukota kabupaten juga ikut datang memberikan sumbangsihnya tersebut. Terlihat Darwito yang rela datang dari rumahnya di Desa Juworo, Kecamatan Geyer untuk mendonorkan darahnya ke UTD PMI Grobogan.

“Saya memang rutin melakukan donor darah. Kebetulan, kemarin ada undangan dari grup WA kalau di PMI ada open house donor darah, saya ikut saja meskipun jauh tetapi saya tetap datang,” kata Darwito.

Moh Soemarsono menanggapi positif dengan kehadiran masyarakat yang rela datang dari jauh untuk membagi kepedulian mereka melalui donor darah. Pihaknya menjelaskan sangat mungkin PMI Grobogan datang ke desa-desa merengkuh masyarakat desa yang berkeinginan donor darah namun terhalang waktu dan jarak yang jauh dari ibukota.

“Kita memungkinkan sekali ke arah sana. Sementara ini kita layani yang ada di sini dulu. Ke depan, setelah sarana dan prasarana untuk ke arah sana sudah siap, yaitu ketika warga desa itu sudah siap dan memang membutuhkan, kita siap,” pungkas Soemarsono.

suarabaru.id/Hana Eswe.