GROBOGAN – Warga Desa Kentengsari Kecamatan Kedungjati dikagetkan dengan kobaran api yang terjadi sekitar pukul 19.00 WIB, Jumat (21/6). Amukan si jago merah tersebut meludeskan empat rumah yang berada di RT 02 RW 01 WIB.
Dari keterangan Kapolsek Kedungjati AKP Bambang, kejadian ini bermula dari teriakan Arya Bagja (16) yang didengar Prayitno. Karena rumah keduanya berdekatan, Prayitno langsung mendatangi rumah Dede, ibu Arya. Sesampainya di sana, kobaran api terlihat sangat besar dan membakar isi dalam rumah tersebut.
Kontan, Prayitno langsung berteriak minta tolong lantaran api juga hendak menjalar ke rumahnya. Semua warga langsung berhamburan keluar dari rumah masing-masing dan berupaya menyelamatkan barang-barang berharga milik Prayitno. Sebagian yang lain berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya, namun, api terus menjalar ke tiga rumah yang bersebelahan dengan rumah Dede. Prayitno hanya dapat pasrah saat melihat kobaran api telah sampai di rumahnya.
“Saya dengar teriakan Arya dan saya berniat menolong tetapi api sudah sangat besar sehingga saya tidak berani masuk. Api juga langsung menjalar ke tiga rumah lainnya. Rumah saya termasuk yang paling dekat karena berhimpitan,” jelas Prayitno.
Sebanyak empat unit armada Pemadam Kebakaran langsung dikerahkan untuk memadamkan api keempat rumah tersebut. Api berhasil padam sekitar pukul 22.30 WIB. Pascapadamnya api, petugas kemudian mengevakuasi jasad Arya yang tewas terbakar dan membawanya ke Puskesmas Kedungjati.
Kapolsek Kedungjati, AKP Bambang menjelaskan, keempat rumah yang ludes terbakar keseluruhan berbahan kayu jati dan semuanya berbentuk paris dengan ukuran tiang 12 x 12 x 300 cm dengan luas 5 x 10 meter. Keempat rumah tersebut masing-masing milik Pramudya Wuryadi, Prayitno, Pujiyo dan juga Dede Kurniasih.
“Untuk rumah milik Pramudya Wuryadi ini berbahan campuran, yaitu tembok dan kayu jati, namun juga habis terbakar. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 500 juta,” jelas AKP Bambang.
Dua Korban Adalah Guru
Insan pendidikan di Kabupaten Grobogan juga merasakan duka yang mendalam pascakebakaran yang melanda empat rumah di Desa Kentengsari, Kecamatan Kedungjati. Pasalnya, dua dari empat rumah yang terbakar ini adalah milik Pramudya Wuryadi guru olahraga SDN 3 Kentengsari dan Kristina Candra Pramesti, guru SMPN Satu Atap Padas. Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan Amin Hidayat saat dikonfirmasi suarabaru.id.
“Ya betul, ada empat rumah terbakar di Desa Kentengsari Kecamatan Kedungjati. Dua rumah diantaranya milik guru di daerah tersebut yaitu milik Pramudyo Wuryadi dan Kristina Candra Pramesti. Masing-masing merupakan guru SDN 3 Kentengsari dan SMPN Satu Atap Padas. Saya mengajak rekan-rekan guru untuk berempati terhadap musibah yang dialami kedua rekan mereka dan ini sedang dalam proses,” ujar Amin, Sabtu (22/6).
BPBD Kirimkan Bantuan Logistik
Sementara itu Kepala BPBD Grobogan, Endang Sulistyaningsih mengungkapkan pihaknya sudah mengirimkan bantuan logistik untuk para korban kebakaran di Desa Kentengsari. Bantuan tersebut berupa bantuan kebutuhan pangan serta sandang.
“Kami sudah mengirimkan bantuan logistik untuk para korban kebakaran di Desa Kentengsari berupa paket sembako, paket tambahan gizi dan lauk-pauk serta makanan saji. Kami juga kirimkan lima paket sandang untuk para korban,” kata Endang.
Insiden kebakaran ini merupakan kejadian kesekian kalinya. Endang mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Grobogan agar menjaga kondisi arus listrik yang ada di rumah masing-masing serta menghindari kegiatan yang berkaitan dengan api misalnya membakar bediang jangan sampai ditinggalkan karena berpotensi terjadinya musibah kebakaran.
suarabaru.id/Hana Eswe.