blank
Seorang petugas damkar bersama warga memadamkan api yang melalap sebuah rumah di Kecamatan Grobogan beberapa waktu lalu. Dalam catatan BPBD Kabupaten Grobogan, bencana kebakaran hingga saat ini berjumlah 43 kejadian. Foto: Hana Eswe/dok.

GROBOGAN – Bupati Grobogan Sri Sumarni meminta kepada semua pihak terkait agar selalu siaga dalam menghadapi musim kemarau. Bencana kekeringan dan kebakaran juga harus diantisipasi mengingat kedua musibah tersebut merupakan momok yang kerap terjadi pada musim kering tersebut.

Ditemui pascapelantikan Dewan Kehormatan dan pengurus PMI Grobogan, Kamis (20/6), Sri Sumarni berpesan kepada masyarakat terkait musim kemarau sering terjadi kebakaran dan pada musim hujan terjadi banjir. Musim kemarau telah terjadi setiap tahunnya dan pihak Pemerintah Kabupaten Grobogan telah menginstruksikan sosialisasi kepada camat, kades, RT dan RW dalam event-event tertentu terkait kesiapsiagaan menghadapi musim kering ini.

“Kadang orang-orang di pedesaan kalau menggunakan arus listrik yang tidak pas, kemudian konslet dan menyebabkan kebakaran. Atau kadang-kadang bediang dari kandang sapi atau kerbau yang dibakar terus ditinggalkan itu juga menyebabkan kebakaran. Saya minta kepada masyarakat untuk menyadari jika musim kemarau sering banyak kebakaran dan di musim penghujan juga banyak kejadian banjir,” jelas Sri Sumarni.

Untuk kesiapan pemadam kebakaran, saat ini sudah ada penambahan satu unit armada Damkar. Bahkan, Bupati telah memberikan masukan kepada Sekda Grobogan Moh Soemarsono agar per tahunnya dianggarkan untuk pembelian satu unit armada damkar untuk beberapa titik di wilayah Kabupaten Grobogan sehingga pada saat terjadi bencana di suatu daerah bisa terkoordinir dengan baik.

“Saya memberikan masukan kepada Sekda agar per tahunnya ada anggaran untuk Damkar. Harus ada mobil damkar di beberapa titik, seperti di Wirosari bisa ke Kradenan, di Kradenan bisa ke Gabus. Nanti di tiap titik juga harus ada mobil damkarnya. Mudah-mudahan dari BPBD juga mempersiapkan kerjasama dan terjalin hubungan baik sehingga mudah-mudahan bisa teratasi,” jelas ibunda Indri Velawati ini.

Sementara itu Kepala BPBD Grobogan, Endang Sulistyoningsih saat dikonfirmasi mengungkapkan hingga saat ini peristiwa kebakaran di wilayah Kabupaten Grobogan tercatat sudah 43 kejadian. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap kebakaran seperti penggunaan arus listrik maupun pembakaran sampah atau bediang yang kerap menjadi penyebab munculnya si jago merah.

suarabaru.id/Hana Eswe.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini