GROBOGAN – Arus balik yang sudah dimulai sejak hari keempat lebaran, tepatnya pada Sabtu (8/6) terlihat di Terminal Induk Purwodadi. Para pemudik menunggu datangnya bus yang akan mereka tumpangi ke kota tujuan. Mayoritas dari mereka menggunakan bus AKAP jurusan Jakarta.
Hingga Senin (10/6) sore, kesibukan terlihat di terminal tersebut. Ada beberapa yang langsung naik ke bus, sebagian lain ada yang menuju ke agen penjualan tiket untuk keberangkatan keesokan harinya. Namun, para penumpang terlihat sedikit kecewa setelah mengetahui harga tiket melambung tinggi.
“Kalau saya mau beli tiket buat besok sore, (Selasa-11/6) ini. Tetapi agak kecewa karena harganya naik seratus persen. Normalnya hanya Rp 150 ribu per orang, tapi ini saya beli dengan harga Rp 300 ribu untuk kelas AC. Mau tidak mau harus saya beli karena saya harus kembali ke Jakarta untuk bekerja,” ujar Wiwit, calon penumpang jurusan Jakarta.
Seorang petugas agen tiket, Markamah, mengungkapkan kenaikan tiket ini terjadi sejak Jumat (7/6) kemarin. Menurut dia, kenaikan tiket ini merupakan hal yang biasa saat arus mudik atau arus balik Lebaran setiap tahunnya. Termasuk di tahun 2019 ini.
“Kenaikan harga tiket ini sudah aturan dari perusahaan otobus yang bersangkutan. Kami yang buka agen tiket hanya dapat menjalankan perintah tersebut,” ujar Markamah.
Kenaikan tiket juga berlaku pada bus kelas biasa yang tarif normal Rp 120 ribu rupiah menjadi Rp 250 ribu rupiah untuk jurusan Jakarta. Sementara, tujuan lain seperti Denpasar, harga juga ikut melonjak tinggi ke angka Rp 450 ribu dari tarif normal kisaran Rp 250 ribu-270 ribu.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Agung Sutanto saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi detail mengenail kenaikan harga tersebut. Namun, jika benar terjadi adanya kenaikan harga tersebut, nantinya bisa menjadi evaluasi untuk Dishub Provinsi.
suarabaru.id/Hana Eswe.